Selasa, 07 Februari 2012

NILAI AKHIR TEORI MEMBACA

Nilai Akhir Teori Membaca

dapat didownload di sini

Kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D
Kelas E

8 comments:

Indra Dwi Purnomo mengatakan...

Nama : Indra Dwi Purnomo
Nim : A 310 110 164
Kelas : C

Sukreni Gadis Bali
Novel A.A Pandji Tisna 1908-1976

Novel yang bersuasana Bali lokal ini bertema hukum karma atau hukum pembalasan bagi setiap perbuatan manusia yang melakukan kejahatan terhadap orang lain, entah kapan dan bagaimana melakukan kejahatan pasti akan menerima balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Mahakuasa. Sepantasnya kepercayaan itu dihayati setiap pribadi agar tercegah kemungkinan berbuat jahat. Kisah di jalin dengan tokoh Men Negara, I Negara, Ni Negeri, I Gde Swamba, I Gusti Made Tusan, Luh Sukreni, dan I Gustam.
Pada mulanya Men Negara meninggalkan kampungnya yang ada di Karangasem karena suatu konflik dengan suaminya, kemudian dia menetap di Buleleng dan berhasil membuka warung makan sendiri. Usaha warung makanya sangat maju karena dia mempunyai anak gadis yang sangat cantik ( Ni Negeri ) yang pandai memikat perhatian banyak orang, termasuk tokoh yang terpanadang I Gde Swamba dan mantra polisi I Gusti Made Tusan. Kemudian muncullah Luh Sukreni yang mencari I Gde Swamba untuk urusan sengketa harta warisan. Kehadiaran Luh Sukreni di warung Men Negara menimbulkan rasa sirik dan niat buruk di hati Men Negara dan Ni Negeri.
Pada suatu malam Luh Sukreni di tawarkan sama Men Negara untuk bermalam di warungnya sambil menunggu kedatangan I Gde Swamba. Akan tetapi, kesempatan itu disediakan unuk I Gusti Made Tusan untuk meniduri Luh Sukreni. Esoknya Luh Sukreni pergi jauh-jauh dan akhirnya Luh Sukreni melahiirkan seorang anak lelaki dia bernama I Gustam. I Gustam tumbuh sangat pesat dan menjadi perampok ulung yang banyak di segani kawan dan lawan.
Pada suatu saat I Gustam mempunyai rencana untuk merampok ke warung Men Negara. Tetapi rencananya udah kecium sama polisi dan akhirnya gagal. Rencana tersebut mendapat perlawanan sama polisi di bawah pimpinan I Gusti Made Tusam. Dalam perkelahian antara perampok dan polisi. I Gusti Made Tusam baru menyadari kalau yangdi lwanya itu anaknya sendiri yang di lahirkan sama Luh Sukreni. Keduanya berkelahi mati-matian dan akhirnya ayah dan anak itu pun sama-sama tersungkur dan mati.
Dari rangkaian yang di rencanakan Men Negara dan anak gadisnya berbuat jahat terhadap Luh Sukreni yang ternyata anaknya sendiri. I Gusti Made Tusam tersungkur mati di tanganya anaknya sendiri dan sedangkan I Gustam pun pada akhirnya terkapar karena telah berbuat banyak kejahatan.
Bawasnya bagi siapa yang melakukan kejahatan kelak atau kapan akan mendapatkan balasanya. Bagaimanapun, kisah klasik semacam ini masih dan justru selalu di relevan dihayati masyarakat. Sekiranya filsafat itu disadari banyak orang, akan jaranglah terjadi kejahtan. Jika benar demikian. Maka warna kehidupan bangsadan Negara pun akan tampak indah dan terasa aman dan nyaman.

Indra Dwi Purnomo mengatakan...

Nama : Indra Dwi Purnomo
Nim : A 310 110 164
Kelas : C

Sukreni Gadis Bali
Novel A.A Pandji Tisna 1908-1976

Novel yang bersuasana Bali lokal ini bertema hukum karma atau hukum pembalasan bagi setiap perbuatan manusia yang melakukan kejahatan terhadap orang lain, entah kapan dan bagaimana melakukan kejahatan pasti akan menerima balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Mahakuasa. Sepantasnya kepercayaan itu dihayati setiap pribadi agar tercegah kemungkinan berbuat jahat. Kisah di jalin dengan tokoh Men Negara, I Negara, Ni Negeri, I Gde Swamba, I Gusti Made Tusan, Luh Sukreni, dan I Gustam.
Pada mulanya Men Negara meninggalkan kampungnya yang ada di Karangasem karena suatu konflik dengan suaminya, kemudian dia menetap di Buleleng dan berhasil membuka warung makan sendiri. Usaha warung makanya sangat maju karena dia mempunyai anak gadis yang sangat cantik ( Ni Negeri ) yang pandai memikat perhatian banyak orang, termasuk tokoh yang terpanadang I Gde Swamba dan mantra polisi I Gusti Made Tusan. Kemudian muncullah Luh Sukreni yang mencari I Gde Swamba untuk urusan sengketa harta warisan. Kehadiaran Luh Sukreni di warung Men Negara menimbulkan rasa sirik dan niat buruk di hati Men Negara dan Ni Negeri.
Pada suatu malam Luh Sukreni di tawarkan sama Men Negara untuk bermalam di warungnya sambil menunggu kedatangan I Gde Swamba. Akan tetapi, kesempatan itu disediakan unuk I Gusti Made Tusan untuk meniduri Luh Sukreni. Esoknya Luh Sukreni pergi jauh-jauh dan akhirnya Luh Sukreni melahiirkan seorang anak lelaki dia bernama I Gustam. I Gustam tumbuh sangat pesat dan menjadi perampok ulung yang banyak di segani kawan dan lawan.
Pada suatu saat I Gustam mempunyai rencana untuk merampok ke warung Men Negara. Tetapi rencananya udah kecium sama polisi dan akhirnya gagal. Rencana tersebut mendapat perlawanan sama polisi di bawah pimpinan I Gusti Made Tusam. Dalam perkelahian antara perampok dan polisi. I Gusti Made Tusam baru menyadari kalau yangdi lwanya itu anaknya sendiri yang di lahirkan sama Luh Sukreni. Keduanya berkelahi mati-matian dan akhirnya ayah dan anak itu pun sama-sama tersungkur dan mati.
Dari rangkaian yang di rencanakan Men Negara dan anak gadisnya berbuat jahat terhadap Luh Sukreni yang ternyata anaknya sendiri. I Gusti Made Tusam tersungkur mati di tanganya anaknya sendiri dan sedangkan I Gustam pun pada akhirnya terkapar karena telah berbuat banyak kejahatan.
Bawasnya bagi siapa yang melakukan kejahatan kelak atau kapan akan mendapatkan balasanya. Bagaimanapun, kisah klasik semacam ini masih dan justru selalu di relevan dihayati masyarakat. Sekiranya filsafat itu disadari banyak orang, akan jaranglah terjadi kejahtan. Jika benar demikian. Maka warna kehidupan bangsadan Negara pun akan tampak indah dan terasa aman dan nyaman.

Indra Dwi Purnomo mengatakan...

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberhasilan timnas U-21 lolos ke final Hassanal Bolkiah Trophy, mendapat apresiasi dari Menpora Andi Mallarangeng dan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husein. Kini keduanya sudah berada di Brunei untuk menyaksikan laga final Indonesia melawan Brunei Darussalam di Hassanal Bolkiah Stadium, Jumat (9/3/2012) besok.
"Ketua Umum (PSSI) ada, Menpora juga ada," ujar manager Timnas U-21, Hasrul Azwar, melalui sambungan telepon, Kamis (8/3/2012).
Kedatangan Andi Mallarangeng dan Djohar Arifin, kata Hasrul, merupakan bentuk dukungan atas prestasi positif yang ditorehkan anak asuh Widodo C Putro tersebut.
Selain Menpora dan Ketua Umum PSSI, ikut juga Koordinator timnas, Bob Hippy, dan Direktur Tehnik Timnas, Wim Rijsbergen, yang juga terbang ke Brunei. Kehadiran mereka, kata Hasrul, tentu akan memberikan dampak positif bagi pemain.
Hasrul juga mengatakan, para pemain saat ini dalam keadaan fit 100 persen, tidak ada yang bermasalah dengan kondisi fisik. "Kami optimis menang," tutupnya.

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aninu’ddin adalah anak kakak ipar Sutan Baringin. Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

Larasati Jumi Blog mengatakan...

NAMA:JUMI LARASATI
NIM :A310110014
KELAS :2A

Judul: Pesan Cinta dari Hujan (sebuah novel)
Penulis: Erni Aladjai
Penyunting: Faiz Ahsoul
ISBN: 978-602-8384-41-9
Edisi: I, Oktober 2010
Detail: 13x19, vi+272hlm
Harga: 50.000,-

Novel ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Hujan yang tinggal di Pulau Lipulalongo yang terletak di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sebuah pulau terpencil dengan budaya patrilineal dan sinkritisme yang kental. Sejak kecil Hujan menyaksikan dan merasakan kekasaran ayahnya terhadap ibunya, adiknya, dan dirinya. Hal itu membuat Hujan lebih dekat dengan sahabatnya, Hasna, seorang gadis yatim piatu yang tak lagi punya siapa-siapa di pulau itu dan membiayai hidupnya sendiri dengan mencari kerang remis.Ketika Hujan sedang melanjutkan sekolahnya ke kota, ia mendengar kabar bahwa Hasna diasingkan oleh penduduk Pulau Lipulalongo karena Hasna menderita penyakit terkutuk, yakni penyakit kusta. Hujan akhirnya kembali ke kampung halamannya dan menggunakan waktunya secara keseluruhan untuk menemani, merawat, dan menghibur sahabatnya Hasna di pulau terpencil itu.Hujan membuka ladang dibelakang pondok tempat Hasna diasingkan ,guna memenuhi kebutuhan mereka di pulau terpencil itu .Hasna merasakan perasaan yang tidak biasa setiap kali menatap mata Hujan.Perasaan yang tidak pernah ia rasakan kepada lawan jenisnya ,tapi Hasna takut perasaannya itu akan menjaukan Hujan dari Hasna .Saat itu angin bertiup sangat kencang ,air laut meluap hingga merusak pondok mereka,Hujan memeluk erat tubuh Hasna seakan –akan takut terpisah .Hasna melihat ukiran H CINTA H di pohon dekat pondok,entah kekuatan apa yang merasuk kepada diri Hasna sehingga ia berani mengungkapkan perasaan cintanya kepada Hujan ,dan ternyata Hujan pun memiliki perasaan yang sama kepada Hasna.
Novel ini banyak mengangkat kisah tentang kemanusiaan ,kasih sayang dan kisah percintaan yang tidak biasa,novel ini membawa pembaca ke dalam imajinasi pulau Lipulalongo yang indah.Selain itu pesan yang disampaikan penulis sangat bagus,karena sangat menentang adanya kekerasan.
Novel ini banyak menggunakan bahasa khas daerah Lipulalongo sehingga pembaca sulit memahami jalannya cerita,penulis juga seakan-akan menyetujui adanya hubungan sesama jenis yang menimbulkan efek negative dari pandangan pembaca kepada penulis.

saiia ssi sheilaa mengatakan...

Tugas Portofolio 1

NAMA : DWI SELAWATI
NIM : A 310110148
KELAS : 2C
Sumber :
Chaer, Abdul.2008.Morfologi Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta

"MORFEM"
PENGERTIAN MORFEM
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Dengan kata terkecil berarti “satuan” itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya. Contoh : berpakaian dapat dianalisis kedalam satuan-satuan terkecil menjadi {ber-}, {pakai}, dan {-an}.

IDENTIFIKASI MORFEM
Hal-hal berikut dapat dipedomani untuk menentukan morfem dan bukan morfem,antara lain :
Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang sama merupakan sebuah morfem, contoh : bulan depan dia akan menikah dengan bulan November lamanya 30 hari.
Dua bentuk yang sama atau lebih bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda, contoh : Bank Indonesia member bunga 5 persen per tahun dengan Dia datang membawa seikat bunga.
Dua buah bentuk yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama merupakan dua morfem yang berbeda, contoh : Ayah pergi ke Medan dengan Bapak baru pulang dari Medan.
Bentuk-bentuk yang mirip tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama, contoh : melihat,membina,mendengar,menyusul,mengambil,mengecat.
Bentuk yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya adalah juga sebuah morfem, contoh : bugar pada segar bugar, dan bentuk mersik pada kering mersik.
Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama adalah juga merupakan morfem yang sama, contoh : membaca,pembaca,pembacaan,bacaan,terbaca,keterbacaan.
Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan bahasa yang lebih besar(klausa,kalimat) apabila maknanya berbeda secara polisemi adalah juga merupakan morfem yang sama, contoh : Ibunya menjadi kepala sekolah disana , nomor teleponnya tertera pada kepala surat itu, kepala jarum itu terbuat dari plastik.

JENIS MORFEM
Berikut ini akan dibicarakan jenis-jenis morfem :
Berdasarkan kebebasannya untuk dapat digunakan langsung dalam pertuturan dibedakan adanya morfem bebas dan morfem terikat.
Berdasarkan keutuhan bentuknya dibedakan atas morfem utuh dan morfem terbagi.
Berdasarkan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata, dibedakan morfem dasar dan morfem afiks.
Berdasarkan jenis fonem yang membentuknya dibedakan adanya morfem segmental dan morfem suprasegmental.
Berdasarkan kehadirannya secara konkret dibedakan adanya morfen wujud dan morfem tanwujud.
Berdasarkan cirri semantik dibedakan adanya morfem bermakna leksikal dan morfem tidak bermakna leksikal.

MORFEM DASAR, BENTUK DASAR, PANGKAL, AKAR DAN LEKSEM
Istilah morfem dasar biasanya digunakan sebagai dikotomi dengan morfem afiks.Istilah bentuk dasar biasanya digunakan untuk menyebut sebuah bentuk yang menjadi dasar dalam suatu proses morfologi.Istilah pangkal digunakan untuk menyebut bentuk dasar dalam proses pembentukan kata inflektif, atau pembubuhan afiks inflektif.Istilah akar digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh lagi. Artinya, akar adalah bentuk yang tersisa setelah semua afiksnya ditanggalkan. Istilah leksem digunakan dalam dua bidang kajian linguistic, yaitu bidang morfologi dan bidang semantik. Dalam kajian morfologi, leksem digunakan untuk mewadahi konsep “bentuk yang akan menjadi kata” melalui proses morfologi. Sedangkan dalam kajian semantik leksem adalah satuan bahasa yang memiliki sebuah makna.

selengkapnya dapat dilihat di http://sheilawati28.blogspot.com/2012/03/tugas-portofolio-1.html

Ristiani mengatakan...

Nama : Ristiani
Nim : A310110076
Kelas : B


Fonetik
Fonetik adalah bidang linguistic yang mempelajari mengenai bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda maknadalam suatu bahasa.Objek kajian fonetik yaitu bunyi bahasa yang bersifat parole/ujaran. Dari segi bahasa fonetik dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.Fonetik organis yaitu fonetik yang mempelajari tentang alat ucap manusia yang menghasilkan bunyi bahasa.
2.Fonetik akustis yaitu fonetik yang mempelajari buyi bahasa dari segi fisis (frekuensi, getaran, amplitude, dan intensitas)
3.Fonetik audiotoris yaitu fonetik yang mempelajari mekanisme telinga sebagai alat penerima bunyi bahasasebagai getaran bahasa.
Bunyi bahasa terjadi apabila udara mengalami hambatan pada alat ucap/ bicara. alat bicara tersebut adalahtersebut adalah:
Paru-paru(lungs)
Batang tenggorok (trakea)
Pangkal tenggorok (larynk)
Pita-pita suara (vocal cords)
Kricoid (cricoid)
Tiroid (thyroid)/lektum
Aritonoid (arytonoid)
Dinding rongga kerongkongan
Epiglotis (epiglottis)
Akar lidah (root of the tongue)
Punggung lisah, lidah belakang, pangkal lidah
Tengah lidah
Daun lidah
Ujung lidah
Anak tekak (uvula)
Langit-langit lunak (soft palate, velum)
Langit- langit keras (hard palate, palatum)
Gigi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung gigi, kaki gigi
Gigi atas (upper teeth, denta)
Gigi bawah (lower teeth, denta)
Bibir atas (upe lip, labia)
Bibir bawah (lower lip, labia)
Mulut (mouth)
Rongga mulut (oral cavity, mouth cavity)
Rongga hidung (none cavity. Nasal cavity)
Bunyi segmental terdiri dari:
Bunyi disebut vocal, bila terjadinya tidak ada hambatan pada alat bicara, jadi tidak ada artukulasi. Hambatan bunyi vocal hanya pada pita suara yan tidak lazim disebut artikulas.
Buyi disebut kosonan, jika terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, sehingga ada artikulasi. Artikulasi ini di ikuti dengan bergetarmya pita suara maka terbentuklah bunyi kosonan bersuara. Jikaartikulasi tidak disertai bergetarnya pita suara, gloris terbuka yang dihasilkan adalah kosonan tak bersuara.
Bunyi disebut semi-vokal,bunyi yang secara praktis termasuk kosonan, tetapi karenapada waktu diartikulasikan belum membentuk kosonan murni.
Klasifikasi vocal
Vokal cardinal adalah vocal yang mempunyai kualitas bunyi tertentu, keadaan lidah dan bibir tertentu, yang dipilih untuk dibentuk dalam suatu rangka gambar bunyi, yang dipakai sebagai acuan perbandingan dalam diskripsi vokal semestaan bahasa di dunia.
1.Tinggi rendahnya lidah
Vokal tinggi (I,u)
Vokal madya (e, ∈,∂ ,o)
Vokal rendah (a,α)
2.Bagian lidah yang bergerak
Vokal depan yaitu yang dihasilkan oleh gerakan peranan turun naiknya bagian depan (i, e,ε,a)
Vokal tengah yaitu yang dihadilkan oleh gerakan peranan lidah bagian tengah (∂)
Vokal belakang yaitu yang dihasilkan oleh gerakan peranan turun naiknya lidah bagian belakang (u, o,α)
3.Stuktur
Adalah keadaan hubungan posisional articulator pasif, karena vocal tidak ada artikulasi, maka struktur untuk vocal ditentukan oleh jarak lidah dengan langit-langit.
Vokal tertutup yaitu dibentuk dengan lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit dalam batas vocal (I, u)
Vokal semi-tertutup yaitu dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga dibawah tertutup, terletak pada garis yag menghubungkan anatara vocal “e” dengan “o”
Vokal srmi terbuka yaitu dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian duapertiga dibawah vocal tertutup (ε
)
lidah dalam posisi serendah mungkin (∂, a)
4.Bentuk bibir
Vokal bulat, yang diucapkan dengan bentuk bibir bulat (u,o)
Vokal netral, dalam bentuk netral /tidak bulat (a)
Vokal tak bulat, bibir terbentang lebar (i, e, a, ε,a)

Depan
Tengah
Belakang
Struktur

Tak bulat
Tak bulat
Bulat
Netral

Tinggi
I

u

Tertutup Semi-tertutup Semi-terbuka Terbuka
Madya
e ε
a
o


Rendah
a


α

Ristiani mengatakan...

Nama : Ristiani
Nim : A310110076
Kelas : B


Fonetik
Fonetik adalah bidang linguistic yang mempelajari mengenai bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda maknadalam suatu bahasa.Objek kajian fonetik yaitu bunyi bahasa yang bersifat parole/ujaran. Dari segi bahasa fonetik dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.Fonetik organis yaitu fonetik yang mempelajari tentang alat ucap manusia yang menghasilkan bunyi bahasa.
2.Fonetik akustis yaitu fonetik yang mempelajari buyi bahasa dari segi fisis (frekuensi, getaran, amplitude, dan intensitas)
3.Fonetik audiotoris yaitu fonetik yang mempelajari mekanisme telinga sebagai alat penerima bunyi bahasasebagai getaran bahasa.
Bunyi bahasa terjadi apabila udara mengalami hambatan pada alat ucap/ bicara. alat bicara tersebut adalahtersebut adalah:
Paru-paru(lungs)
Batang tenggorok (trakea)
Pangkal tenggorok (larynk)
Pita-pita suara (vocal cords)
Kricoid (cricoid)
Tiroid (thyroid)/lektum
Aritonoid (arytonoid)
Dinding rongga kerongkongan
Epiglotis (epiglottis)
Akar lidah (root of the tongue)
Punggung lisah, lidah belakang, pangkal lidah
Tengah lidah
Daun lidah
Ujung lidah
Anak tekak (uvula)
Langit-langit lunak (soft palate, velum)
Langit- langit keras (hard palate, palatum)
Gigi dalam, gusi belakang, ceruk gigi, lengkung gigi, kaki gigi
Gigi atas (upper teeth, denta)
Gigi bawah (lower teeth, denta)
Bibir atas (upe lip, labia)
Bibir bawah (lower lip, labia)
Mulut (mouth)
Rongga mulut (oral cavity, mouth cavity)
Rongga hidung (none cavity. Nasal cavity)
Bunyi segmental terdiri dari:
Bunyi disebut vocal, bila terjadinya tidak ada hambatan pada alat bicara, jadi tidak ada artukulasi. Hambatan bunyi vocal hanya pada pita suara yan tidak lazim disebut artikulas.
Buyi disebut kosonan, jika terjadinya dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, sehingga ada artikulasi. Artikulasi ini di ikuti dengan bergetarmya pita suara maka terbentuklah bunyi kosonan bersuara. Jikaartikulasi tidak disertai bergetarnya pita suara, gloris terbuka yang dihasilkan adalah kosonan tak bersuara.
Bunyi disebut semi-vokal,bunyi yang secara praktis termasuk kosonan, tetapi karenapada waktu diartikulasikan belum membentuk kosonan murni.
Klasifikasi vocal
Vokal cardinal adalah vocal yang mempunyai kualitas bunyi tertentu, keadaan lidah dan bibir tertentu, yang dipilih untuk dibentuk dalam suatu rangka gambar bunyi, yang dipakai sebagai acuan perbandingan dalam diskripsi vokal semestaan bahasa di dunia.
1.Tinggi rendahnya lidah
Vokal tinggi (I,u)
Vokal madya (e, ∈,∂ ,o)
Vokal rendah (a,α)
2.Bagian lidah yang bergerak
Vokal depan yaitu yang dihasilkan oleh gerakan peranan turun naiknya bagian depan (i, e,ε,a)
Vokal tengah yaitu yang dihadilkan oleh gerakan peranan lidah bagian tengah (∂)
Vokal belakang yaitu yang dihasilkan oleh gerakan peranan turun naiknya lidah bagian belakang (u, o,α)
3.Stuktur
Adalah keadaan hubungan posisional articulator pasif, karena vocal tidak ada artikulasi, maka struktur untuk vocal ditentukan oleh jarak lidah dengan langit-langit.
Vokal tertutup yaitu dibentuk dengan lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit dalam batas vocal (I, u)
Vokal semi-tertutup yaitu dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga dibawah tertutup, terletak pada garis yag menghubungkan anatara vocal “e” dengan “o”
Vokal srmi terbuka yaitu dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian duapertiga dibawah vocal tertutup (ε
)
lidah dalam posisi serendah mungkin (∂, a)
4.Bentuk bibir
Vokal bulat, yang diucapkan dengan bentuk bibir bulat (u,o)
Vokal netral, dalam bentuk netral /tidak bulat (a)
Vokal tak bulat, bibir terbentang lebar (i, e, a, ε,a)

Depan
Tengah
Belakang
Struktur

Tak bulat
Tak bulat
Bulat
Netral

Tinggi
I

u

Tertutup Semi-tertutup Semi-terbuka Terbuka
Madya
e ε
a
o


Rendah
a


α

Posting Komentar

silahkan comment di sini

Template by:

Free Blog Templates