Jumat, 09 Maret 2012

Portofolio 1

1. Buatlah sebuah reproduksi bacaan dari sebuah buku ataupun bacaan yang telah saudara baca. (buku bebas: diutamakan buku linguistik) 
2. Tulis reproduksi saudara di blog saudara!

3. Kirimkan tulisan saudara melalui komentar di bawah ini

4. Akhir batas pengumpulan 1 minggu setelah tugas diberikan.
Selamat Mengerjakan! 

cara mengirim tugas via komentar
1. pastikan Anda sign in di blog Anda (pastikan blog Anda ada foto profil Anda sendiri)
2. kemudia buka jendela baru dengan alamat http://arulsharingcommunity.blogspot.com
3. tulis/copy tugas Anda di kolom komentar (jika yang dikirim melebihi 4000 karakter, maka pada komen terakhir silakan tunjukkan alamat blog)
4. tulis kode verifikasi antispam (kebanyakan kalo menggunakan anonim akan masuk spam)
5. Pastikan proses sampai finish
6. Jika tugas belum muncul di komentar, kemungkinan masuk di spam. (jangan diulangi)
 

575 comments:

Jihan Blorist mengatakan...

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)
9. BAHASA ITU PRODUKTIF
Artinya banyak hasilnya atau terus menerus menghasilkan.
Contoh: NAIK
n/a/i/k
i/k/a/n
k/i/a/n
a/n/i/k
10. BAHASA ITU BERVARIASI
Artinya menggunakan macam-macam bahasa dialek, idiolek, dan ragam.
Dialek digunakan sekelompok anggota masyarakat, misalnya di Indonesia mengenal bahasa Jawa dialek Tegal.
Idiolek adalah setiap orang mempunyai variasi yang bersifat perseorangan, misalnya idiolek Hamka.
11. BAHASA ITU BERSIFAT DINAMIS
Artinya suatu bahasa yang tidak tetap atau selalu berubah.
Contoh:
Pada kata Djaman menjadi kata Zaman.
12. BAHASA ITU MANUSIAWI

Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis bukan suatu sistem tunggal melainkan terdiri dari subsistem antara lain: Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Semantik.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta
Nama : Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas : IIB

aya mengatakan...

Kalimat Efektif

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Analisis Linguistik Struktural

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
v Pesan :
· Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
v Kesan :
· Bahasa mudah dipahami
· Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
· Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Anonim mengatakan...

Nama : Destya Pratama Sulistiani
Kelas : 2B
Nim : A310110097
Makul : Membaca Komprehensif


A. RINGKASAN BACAAN


MORFEM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. HAKIKAT MORFEM
Morfem dari kata “morphe” dan “ema” (sebagai akhiran). Morphe berarti bentuk, sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Dengan kata lain, dapat pula disebutkan bahwa “morfem” adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya. Misalnya kata motor terdiri atas satu morfem. Dalam kata tersebut tidak ada unsure lain yang ikut membentuk kata motor selain unsure motor itu sendiri. Selain itu, kata bermotor terdiri atas dua unsure, yakni unsure ber dan motor.
Dengan kata lain, hal ini dapat pula disebutkan bahwa bermotor terdiri dari atas dua morfem , yakni morfem ber dan morfem motor. Ada beberapa contoh dibawah ini agar mudah memahami contoh morfem lebih jelas.
Motor : satu morfem ( motor )
Ber- motor : dua morfem ( ber; motor)
Motor- motoran : tiga motor (motor; motor; an)
Duduk dimotor : tiga morfem (duduk ;di; motor)
Motornya : dua morfem ( motor; nya)
Di motornya : tiga morfem ( di; motor;nya)
Contoh lain yang sederhana misalnya : Perikemanusiaan
Ber : sebagai imbuhan awal
Peri : sebagai imbuhan awal
Ke-an :sebagai imbuhan awal gabungan
Manusia : sebagai kata dasar
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya morfem membentuk kata dasar, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem.

2. JENIS – JENIS MORFEM
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam kalimat. Morfem dibedakan atas tiga bagian:
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sendiri dan memiliki arti. Contoh morfem bebas seperti kata rumah,pergi, gerak, pulang,kita ilmu, ibu, dan sebagainya. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar , dapat juga berupa pokok kata. Contoh :
a) Yang berupa kata dasar
Kata-kata ayah, minum, Yuma,kamu, mobil, minum, roda, motor, dan sebagainya, merupakan kata dasar yang telah mengandung makna secara leksikal walaupun dibentuk oleh unsure atau morfem lain. Dengan demikian, sebuah morfem bebas dapat juga berupa pokok kata.
b) Yang berupa pokok kata
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan atau ucapan namun secara bergantung pada makna yang lain. Contoh:
Bermain , contoh tersebut mempunyai dua morfem yaitu ber; main, tapi main terkadang jarang sekali untuk digunakan atau dipakai . Contoh lain temu,jabat, main, rangkak, juang dan sebagainya.

b. Morfem Terikat
Morfem Terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem yang lain atau dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem yang bebas( mempunyai kata dasar). Contoh: Ber, ter, me, se, di,0kan, per, -an, -kan,i, -wan, -man,-wati, ke mempunyai arti setelah mengikatkan diri pada morfem yang lain. Contoh:
Burung itu ditangkap oleh mas Yuma
Ali bersepeda ke kantor Yuma pressindo
Bunga itu bermekaran ditaman Yuma perkasa
Contoh lain:
Kebebasan : dua morfem
1. Ke- an : dua morfem
2. Bebas : morfem bebas

Semuanya harus memiliki morfem bebas untuk memiliki makna dalam satu kalimat.

c. Morfem Setengah Bebas
Makna yang tergantung pada makna lain pada beberapa morfem yanf tidak dapat berdiri sendiri tetapi mempunyai sifat bebas. Contoh: pada, kepada, dari,daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun,dan sebagainya.
Dari pernyataan diatas yang dapat saya tulis maka dapat dikatakan bahwa “morfem” dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya secara langsung. Morfem belum tentu kata, akan tetapi kata sudah pasti morfem.

Anonim mengatakan...

3. OPINI
Menurut pendapat saya , tentang buku yang sudah saya baca tersebut yang pertama mengenai kata sudah menggunakan kata yang sesuai untuk digunakan sebagai contoh,sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami. Yang kedua Bahasanya menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan kosakata yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber:
Rohmadi, Muhammad. dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta. Yuma Pustaka.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

aya mengatakan...

Kalimat Efektif

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

aya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
aya mengatakan...

Kalimat Efektif

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

aya mengatakan...

Kalimat Efektif

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

aya mengatakan...

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
• Pesan :
 Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
• Kesan :
 Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
 Isi bacaan mudah dipahami
 Memberikan informasi tenteng bahasa.
 Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Suci Mahardika mengatakan...

TUGAS PORTOFOLIO I
Mata kuliah : Membaca Komprehehsif
Nama : Suci Mahardikawati
Nim : A 310110068
Selengkapnya : http://mahardikawati.blogspot.com/

Reviev dari buku :
Judul : MORFOLOGI
Oleh : PROF.DRS.M.RAMLAN
Bab 1
Morfologi
 Soal-soal y ang berhubungan dengan bentuk kata itulah yang menjadi obyek daripada suatu ilmu yang lazim disebut morfologi.
 Karena itu, maka morfologi, disamping bidangnya yang utama menyelidiki seluk-beluk bentuk kata, juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan golongan dan arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata.
 Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik gramatik maupun fungsi semantik.
Selengkapnya : http://mahardikawati.blogspot.com/

aya mengatakan...

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
• Pesan :
 Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
• Kesan :
 Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
 Isi bacaan mudah dipahami
 Memberikan informasi tenteng bahasa.
 Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

ummi khasanah mengatakan...

Nama : Ummi Khasanah
Nim : A310110093
Kelas : B

Linguistik umum adalah ilmu yang mempelajari bahasa pada umumnya.
Beberapa cabang ilmu linguistik :
1. Fonologi dibagi menjadi 2 :
a. Fonetik yaitu ilmu yang mempelajari dasar-dasar fisik bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahan. Fonetik dibagi menjadi 3 :
1. Fonetik artikulatoris adalah mempelajari mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa.
2. Fonetik akustik adalah mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fenomna alam.
3. Fonetik auditoris adalah mempelajari penerimaan bunyi bahasa oleh telinga kita.
b. Fonemik yaitu cabang ilmu fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.

2. Morfologi adalah ilmu yang meneliti morfem dan stuktur kata dalam bahasa.
Morfem adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui sebelumnya.
Almorf adalah nama untuk bentuk yang sudah diketahui status morfemnya.
Morfem leksikal adalah morfem yang memiliki makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berproses dahulu dengan morfem lainnya.
3. Sintaksis adalah cabang linguistik yang meneliti susunan kata dalam kalimat.
Fungsi sintaksis : SPOK, nomina. Verba, adjektiva, penderita, penerima.
Frasa eksosentrik adalah frasa yang mempunyai sintaksis dengan keseluruhan.
4. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti atau makna.
5. Pragmantik adalah ilmu yang mempelajari stuktur bahasa sebagai alat komunikasi antara pembicara dan pendengar.
Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu.
Tindak ilokusi adalah tuturan untuk meninformasikan sesuatu.
Tindak perlokusi adalah tuturan seseorang mempunyai daya pengaruh bagi pendengarnya.

Sumber :
Nama ahli : Abdul Chaer
Tahun : 2007
Judul : Linguistik Umum
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : Rineka Pustaka

Anonim mengatakan...

Nama : Destya Pratama Sulistiani
Kelas : 2B
Nim : A310110097
Makul : Membaca Komprehensif


A. RINGKASAN BACAAN

MORFEM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. HAKIKAT MORFEM
Morfem dari kata “morphe” dan “ema” (sebagai akhiran). Morphe berarti bentuk, sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Dengan kata lain, dapat pula disebutkan bahwa “morfem” adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya. Misalnya kata motor terdiri atas satu morfem. Dalam kata tersebut tidak ada unsure lain yang ikut membentuk kata motor selain unsure motor itu sendiri. Selain itu, kata bermotor terdiri atas dua unsure, yakni unsure ber dan motor.
Dengan kata lain, hal ini dapat pula disebutkan bahwa bermotor terdiri dari atas dua morfem , yakni morfem ber dan morfem motor. Ada beberapa contoh dibawah ini agar mudah memahami contoh morfem lebih jelas.
Motor : satu morfem ( motor )
Ber- motor : dua morfem ( ber; motor)
Motor- motoran : tiga motor (motor; motor; an)
Duduk dimotor : tiga morfem (duduk ;di; motor)
Motornya : dua morfem ( motor; nya)
Di motornya : tiga morfem ( di; motor;nya)
Contoh lain yang sederhana misalnya : Perikemanusiaan
Ber : sebagai imbuhan awal
Peri : sebagai imbuhan awal
Ke-an :sebagai imbuhan awal gabungan
Manusia : sebagai kata dasar
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya morfem membentuk kata dasar, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem.

2. JENIS – JENIS MORFEM
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam kalimat. Morfem dibedakan atas tiga bagian:
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sendiri dan memiliki arti. Contoh morfem bebas seperti kata rumah,pergi, gerak, pulang,kita ilmu, ibu, dan sebagainya. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar , dapat juga berupa pokok kata. Contoh :
a) Yang berupa kata dasar
Kata-kata ayah, minum, Yuma,kamu, mobil, minum, roda, motor, dan sebagainya, merupakan kata dasar yang telah mengandung makna secara leksikal walaupun dibentuk oleh unsure atau morfem lain. Dengan demikian, sebuah morfem bebas dapat juga berupa pokok kata.
b) Yang berupa pokok kata
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan atau ucapan namun secara bergantung pada makna yang lain. Contoh:
Bermain , contoh tersebut mempunyai dua morfem yaitu ber; main, tapi main terkadang jarang sekali untuk digunakan atau dipakai . Contoh lain temu,jabat, main, rangkak, juang dan sebagainya.

b. Morfem Terikat
Morfem Terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem yang lain atau dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem yang bebas( mempunyai kata dasar). Contoh: Ber, ter, me, se, di,0kan, per, -an, -kan,i, -wan, -man,-wati, ke mempunyai arti setelah mengikatkan diri pada morfem yang lain. Contoh:
Burung itu ditangkap oleh mas Yuma
Ali bersepeda ke kantor Yuma pressindo
Bunga itu bermekaran ditaman Yuma perkasa
Contoh lain:
Kebebasan : dua morfem
1. Ke- an : dua morfem
2. Bebas : morfem bebas

Semuanya harus memiliki morfem bebas untuk memiliki makna dalam satu kalimat.

c. Morfem Setengah Bebas
Makna yang tergantung pada makna lain pada beberapa morfem yanf tidak dapat berdiri sendiri tetapi mempunyai sifat bebas. Contoh: pada, kepada, dari,daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun,dan sebagainya.
Dari pernyataan diatas yang dapat saya tulis maka dapat dikatakan bahwa “morfem” dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya secara langsung. Morfem belum tentu kata, akan tetapi kata sudah pasti morfem.


Sumber:
Rohmadi, Muhammad. dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta. Yuma Pustaka.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
 Pesan :
• Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
 Kesan :
• Bahasa mudah dipahami
• Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
• Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Jihan Blorist mengatakan...

Nama : Jihan novita sari
Nim : A310110083
Kelas: 2B
LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
Selengkapnya lihat di : http://jihanpalembang.blogspot.com
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

NORMA TRI WIBAWATI mengatakan...

Nama : Norma Tri Wibawati
NIM : A.310110017
Kelas : II A
Progdi : PBSID
Tugas Membaca Komphrehensif


RESENSI NOVEL

Judul : Genk Brodol
Pengarang : Hapie joseph Aloysia
Penerbit : Second Hope
Tebal : 172 halaman
Tahun Terbit : Maret 2010
Harga : Rp 5.000,00

Sinopsis novel:
Genk brodol merupakan genk yang beranggotakan empat gadis cantik yang sedang bahagia karena berhasil lulus dari perguruan tinggi di kota Jakarta. Anggota genk brodol bernama Meda, Haega, Fidia dan Ceera.Mereka bersahabat sudah lebih dari empat tahun. Mereka menamakan genk brodol karena selalu membrodol rambutnya di salon milik Edu sesuai dengan karakter dan obsesi mereka masing-masing. Mereka pun tinggal bersama di kontrakan. Persahabatan mereka sangat harmonis. Setelah lulus, mereka sibuk meraih masa depannya. Haega telah diterima bekerja di Green Walk Studio milik pak Sentot, Fidia yang telah setahun menjadi penyiar radio pun ditawari untuk menjadi MC di acara Junned sahabatnya, Ceera mendapatkan kesempatan untuk mengajukan demo lagunya. Namun, dewi fortuna belum berpihak pada Meda karena lamarannya ditolak semua. Meskipun demikian, ketiga sahabatnya selalu menghibur dan memberikan support.
Kehidupan mereka semakin berwarna saat hadir dua sosok cowok yang dikenal oleh Meda saat chattingan. Mereka adalah Choki an Rey. Yang seketika itu juga membuat band yang bernama The OC bersama Meda. Namun, persahabat mereka pun dibumbui dengan berbagai masalah. Saat mereka terjebak dalam masalah percintaan yang rumit. Chiko adalah anak dari rekan kerja Mama Rea yang tak lain adalah Mama Haega. Mereka diam-diam akan dijodohkan. Namun, Haega menolak karena masih trauma ketika Rouwy berpura-pura mencintainya hanya untuk membahagiakan orang tuanya. dan ternyata, Choki pun menaruh hati pada Ceera. Di sisi lain, Ceera mencintai Rey. Saat Rey menyatakan cintanya pada Ceera, ceera bersedia untuk menjadi pacarnya. Fidia dan Haega sangat bahagia mendengarnya tetapi, hati Meda hancur saat mengetauhi itu karena Meda diam-diam mencintai Rey.
keadaan semakin panas saat Choki bersikap ketus kepada Rey. Chokipun berniat untuk merebut Cerra dari Rey namun Meda berusaha untuk mencegah hal bodoh yang akan dilakukan Choki. Choki tidak tahan lagi saat mengetahui Om Argo (produser yang notabennya adalah omnya sendiri tertarik pada Ceera) kemudian dia mengundurkan diri dari The OC. Kekecewaan terlihat dari wajah Ceera karena dia disuruh mendekati Om Argo oleh Hibram dengan demikian maka Ceera akan diorbitkan menjadi artis terkenal. Haega sangat kecewa saat Choki menghianati kesepakatan mereka sebelumnya. Choki datang bersama orang tuanya untuk melamar Haega. Haega terus-terusan menyalahan Meda karena Meda memasukkan Rey dan Choki ke dalam kehidupan mereka dan menjadi sumber masalah dalam persahabatan mereka. Fidia muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah. Fidia yang selama ini dikenal paling stabil ternyata memilik masalah yang lebih parah. Ayahnya menikah lagi dengan wanita yang usianya 3 tahun lebih muda dari Fidia. Diam-diam Haega pun pergi dari rumah tanpa pamit. Rey, Meda, Ceera sangat panik. Mereka berusaha mencari Haega dan Fidia. Fidia ditemukan di Sukabumi. Haega ternyata melakukan percobaan bunuh diri. Mulai saat itu, mama Rea berjanji tidak akan memaksakan kehendaknya kepada Haega demi Kebahagiaan anak semata wayangnya itu.
Akhirnya, persahabatan yang nyaris hancur tersebut berhasil bersatu lagi. Rey serta genk brodol bekerja sama menjadi satu paket dalam dunia entertain.

selengkapnya :

http://norma1ums.blogspot.com/2012/03/tugas-membaca-komphrehensif.html

Jihan Blorist mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Nama : Destya Pratama Sulistiani
Kelas : 2B
Nim : A310110097
Makul : Membaca Komprehensif


A. RINGKASAN BACAAN


MORFEM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. HAKIKAT MORFEM
Morfem dari kata “morphe” dan “ema” (sebagai akhiran). Morphe berarti bentuk, sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Dengan kata lain, dapat pula disebutkan bahwa “morfem” adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya. Misalnya kata motor terdiri atas satu morfem. Dalam kata tersebut tidak ada unsure lain yang ikut membentuk kata motor selain unsure motor itu sendiri. Selain itu, kata bermotor terdiri atas dua unsure, yakni unsure ber dan motor.
Dengan kata lain, hal ini dapat pula disebutkan bahwa bermotor terdiri dari atas dua morfem , yakni morfem ber dan morfem motor. Ada beberapa contoh dibawah ini agar mudah memahami contoh morfem lebih jelas.
Motor : satu morfem ( motor )
Ber- motor : dua morfem ( ber; motor)
Motor- motoran : tiga motor (motor; motor; an)
Duduk dimotor : tiga morfem (duduk ;di; motor)
Motornya : dua morfem ( motor; nya)
Di motornya : tiga morfem ( di; motor;nya)
Contoh lain yang sederhana misalnya : Perikemanusiaan
Ber : sebagai imbuhan awal
Peri : sebagai imbuhan awal
Ke-an :sebagai imbuhan awal gabungan
Manusia : sebagai kata dasar
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya morfem membentuk kata dasar, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem.

2. JENIS – JENIS MORFEM
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam kalimat. Morfem dibedakan atas tiga bagian:
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sendiri dan memiliki arti. Contoh morfem bebas seperti kata rumah,pergi, gerak, pulang,kita ilmu, ibu, dan sebagainya. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar , dapat juga berupa pokok kata. Contoh :
a) Yang berupa kata dasar
Kata-kata ayah, minum, Yuma,kamu, mobil, minum, roda, motor, dan sebagainya, merupakan kata dasar yang telah mengandung makna secara leksikal walaupun dibentuk oleh unsure atau morfem lain. Dengan demikian, sebuah morfem bebas dapat juga berupa pokok kata.
b) Yang berupa pokok kata
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan atau ucapan namun secara bergantung pada makna yang lain. Contoh:
Bermain , contoh tersebut mempunyai dua morfem yaitu ber; main, tapi main terkadang jarang sekali untuk digunakan atau dipakai . Contoh lain temu,jabat, main, rangkak, juang dan sebagainya.

b. Morfem Terikat
Morfem Terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem yang lain atau dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem yang bebas( mempunyai kata dasar). Contoh: Ber, ter, me, se, di,0kan, per, -an, -kan,i, -wan, -man,-wati, ke mempunyai arti setelah mengikatkan diri pada morfem yang lain. Contoh:
Burung itu ditangkap oleh mas Yuma
Ali bersepeda ke kantor Yuma pressindo
Bunga itu bermekaran ditaman Yuma perkasa
Contoh lain:
Kebebasan : dua morfem
1. Ke- an : dua morfem
2. Bebas : morfem bebas

Semuanya harus memiliki morfem bebas untuk memiliki makna dalam satu kalimat.

c. Morfem Setengah Bebas
Makna yang tergantung pada makna lain pada beberapa morfem yanf tidak dapat berdiri sendiri tetapi mempunyai sifat bebas. Contoh: pada, kepada, dari,daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun,dan sebagainya.
Dari pernyataan diatas yang dapat saya tulis maka dapat dikatakan bahwa “morfem” dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya secara langsung. Morfem belum tentu kata, akan tetapi kata sudah pasti morfem.


Sumber:
Rohmadi, Muhammad. dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta. Yuma Pustaka.

Jihan Blorist mengatakan...

Nama : Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB
LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)
Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

ervidaNeo mengatakan...

Nama : Neo Ervida
Nim : A310110041
Kelas : II A
Progdi : PBSID

RESENSI NOVEL


Judul : Zukruf Kasih
Pengarang : Azura Dayana
Penerbit : Lingkar Pena
Tebal Buku : 20,5 cm, 254 halaman
Cetakan : Maret 2009

Azzura Dayana dilahirkan di Palembang pada 17 Maret 1983. Ia menggeluti hidup dalam tiga dunia : pendidikan, sastra, dan seni. Sarjana lulusan Universitas Sriwijaya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ini memiliki hobi traveling. Banyak beberapa karya-karyanya yang melejit sejak ia bergabung dengan Forum Lingkar Pena, antara lain yaitu : novel Alabster (Gema Insani, 2004), Rumah Fosil ( Gema Insani, 2005), Birunya Langit Cinta ( Lingkar Pena Publishing House, 2009), dan Cinta Sang Penjaga Telaga ( Pro-U Media, 2009). Seluruh karya-karyanya mampu mengahadirkan semangat dan motivasi dalam hidup. Tak heran jika banyak peminat yang mengagumi buku dan novel-novel karyanya.
Seperti halnya dalam novel yang berjudul Zukruf Kasih ini. Novel ini tidak jauh beda dengan novel-novel karya Azzura yang lain, yakni tetap mengusung tema utama religius atau berbau agama. Tema khusus dalam novel ini adalah tentang kebimbangan yang dialami seorang pemuda yang bernama Geo. Geo mulai mengalami keguncangan iman saat ayahnya merekomendasikannya untuk masuk seminari sembari kuliah. Seminari adalah semacam sekolah untuk memperdalami agama kristen, dan nantinya akan menjadi seorang pastur. Geo dihapkan pada dua pilihan besar, yang menyangkut esensi hidupnya sebagai anak manusia. Pilihan yang akan diambilnya akan mengakibatkan resiko besar bagi orang-orang yang berada dekat dengannya, Alsa adiknya, Rella, mahasiswi yang berusaha menerik perhatiannya, dan terutama adalah sang Ibu, perempuan yang paling dia kasihi.
Geo menolak kehendak ayahnya untuk masuk seminari, dan ini mengakibatkan ayahnya sangat marah dan dia di usir dari rumah. Sebelumnya Geo bersama sahabatnya Fauzi telah banyak berbincang tentang islam dan Rasulullah. Suatu kedahsyatan yang mencengangkan, ketika geo berhasil menghafal dua surat dari kitab suci Al-qur’an , yakni surat Al-Fatihah dan surat Al-ikhlas. Hal ini membuatnya semakin mantab bahwa ia akan berbalik memeluk agama yang sama dengan ibunya. Berbagai cara dilakukan oleh ayanya untuk mengahalangi niat Geo untuk memeluk islam, hingga Geo hampir di cuci otak oleh ayahnya sendiri dengan bantuan seorang pastur. Akan tetapi hal itu bisa di gagalkan oleh Fauzi sahabatnya.
Akhir cerita dari novel ini bahagia dan duka. Bahagianya yaitu Geo telah mantap dan resmi memeluk islam, dan Alsa adiknya yang awalnya sangat membenci islam ikut turut bersamanya. Serta kehadiran Rella yang mulanya membohongi Geo bahwa ia telah meninggal namun akhirnya Rella menjadi pendamping hidupnya. Dibalik semua kebahagiaan itu terlselip duka yakni saat Geo ditinggalkan oleh ibunya untuk selama-lamanya dan impian untuk hidup bersama dalam presepsi yang samapun kandas. Namun hati Geo merasa jauh lebih tenang dan tentram dengan agamanya yang baru.
Novel ini memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya yaitu, pada akhir cerita masih terasa menggantung dan jika sedikit lebih diperpanjang akan lebih berkesan. Alur cerita yang digunakan oleh penulis bersifat flashback, jadi dituntuk bagi pembaca untuk mempunyai kejelian dan ingatan yang cukup. Adapun beberapa kelebihannya yaitu, penggunaan kiasan dan diksi pada kalimat mampu menambah imajinasi pembaca lebih masuk dalam alur cerita, sehingga pembaca terasa seolah-olah mengalami hal demikian. Dalam setiap bab dalam novel tidak terlalu panjang ceritanya, jadi pembaca lebih mudah mengingat dan memahaminya serta kepaduan yang tepat.
Novel ini mampu memberikan motivasi an rasa syukur yang berlebih pada setiap pembacanya, bahwa yang mampu merubah suatu keyakinan itu bukanlah manusia, melainkan Allah lah yang memberi kesadaran beriman bagi hambanya. Oleh karena itu, bersyukurlah kita karena Allah masih memberi kesempatan untuk memeluk dienNYA dan menapaki jalan menuju JannahNYA.

http://neneneoervida.blogspot.com/2012/03/tugas-mata-kuliah-membaca-komprehensif.html

nanto wae mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Jihan Blorist mengatakan...

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
Selengkapnya:
http://jihanpalembang.blongspot.com/
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

safa'atul lubis mengatakan...

Nama: Safa'atul Lubis

NIM: A 310 110 029

Kelas: II A

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku: Metode Penelitian Sastra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang: Siswanto

Penerbit: Pustaka Pelajar

Kota terbit: Yogyakarta

Tahun terbit: 2011


OPINI :

Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

Jihan Blorist mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hesty Marnahati mengatakan...

TUGAS PORTOFOLIO I
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A

RESENSI

Identitas Buku

Judul : Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.

Anonim mengatakan...

NAMA : MUHTAR ARIFIN
NIM : A 310 110 151
KELAS : C


SOBAT KECIL


Ini merupakan kisah dari dua rang sahabat, yang sejak kecil selalu bersama-sama dalam segala hal. Kemanapun mereka pergi selalu bersama-sama. Tokoh dalam cerpen ini adalah Sofyan, dan sahabatnya yang dalam cerpen hanya di sebut dengan “aku”. Sofyan adalah anak dari direktur bank dan sekaligus pengusaha material di kotaku. Sedangkan “aku” sendiri analah anak seorang guru.
Pada suatu weekend, tokoh “aku” sedang makan di suatu warung, tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan perawakan yang lusuh, kumal, dan tak terurus. Setelah di amati, ternyata ia adalah sofyan,sahagat kecilnya yang telah belasan tahun menghilang tanpa kabar.
Melihat keadaan sobatnya itu, ia menjadi trenyuh. Lalu dia membelikan sofyan seporsi sate dan semangkuk sop. Tanpa basa basi sofyan lalu menyantapnya dengan lahap tanpa sepatah kata pun ia bertanya pada sahabatnya.
Tokoh “aku”masih terkejut dengan keadaan sofyan, karena dahulu ia pernah bercita-cita ingin menjadi seorang ahli mesin, namun pada kenyataannya penampilnnya justru lebih mirip dengan gelandangan. Benar saja, setelah lama saling diam, akhirnya “aku’ merasa trenyuh mendengar cerita dari sofyan. Dia bercerita tentang perusahaan dan usaha material ayahnya yang bangkrut karena di curangi oleh karyawannya, sehingga ayahnya menjadi melarat.
Malam semakin larut,”aku” memutuskan mengajak sofyan untuk bermalam bersama. Sesampainya dirumah ku, Sofyan merasa kagum dengan kamarku yang mewah menurutnya, Sofyan memberanikan diri meminta ijin padaku nntuk mandi. sementara itu, aku menyiapkan baju yang sudah lama tidak aku gunakan, lalu aku pergi ke dapur untuk membuatkannya secangkir kopi. Setelah aku kembali, telah berdiri seorang sofyan yang terlihat cukup tampan memakai pakaian pemberianku, meskipun sudak tidak baru lagi.
Malam semakin larut, sofyan menceritakn tentang masa lalunya. Setelah lulus dari SMP Sofyan melanjutkan ke SMA ternama di kawasan belitung. Namun karena pergaulan sofyan berlebihan, ia akhirnya terjerumus dalam narkotika dan minum-minuman terlarang. Bersamaan dengan itu, ayah Sofyan di tipu oleh karyawannya, yang menggelapkan uang perusahaan dan usaha materialnya. Aku semakin trenyuh mendengarnya, himgga air mata ini menetes mendengar cerita sofyan.
Setelah beberapa saat, Sofyan memintaku untuk membuatkanku kopi untuknya. Tanpa rasa curiga, aku ke dapur dan membuatkannya kopi. Setelah aku kembali, sofyan sudah tidak ada di kamarku. Dalam selembar kertas, dia menulis bahwa ia ijin membeli rokok di warung depan. Ketika ku buka kunci lemari, uanng di dompetku telah raib dibawa Sofyan. Dengan rasa marah dan kecewa yang memuncak ku berlari mencari Sofyan ke warung depan, tetapi ia tidak ada.
Keesokan harinya, aku sengaja datang ke toko ayah sofyan yang dulu. Pemilik toko menceritakan cerita yang sebenarkya padaku, pemilik toko engatakan bahwa Sofyan dan ayahnya adalah penjudi yang sangat terkenal di daerah itu, mereka ditangkap polisi karena ketahuan mencuri pakaian, sampai sekarangpun ayah sofyan masih meringkuk di penjara.
Mwndengae cerita itu, aku sangat kecewa, Sofyan sahabat kecil yang selalu bersamaku, kini telah menjadi penjudi.



Sumber : Kumpulan Cerpen “NYANYIAN PERJALANAN” Cerpen karangan Gola Gong dan Helvy Tiana Rossa.

Anonim mengatakan...

Nama : Destya Pratama Sulistiani
Kelas : 2B
Nim : A310110097
Makul : Membaca Komprehensif


A. RINGKASAN BACAAN


MORFEM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. HAKIKAT MORFEM
Morfem dari kata “morphe” dan “ema” (sebagai akhiran). Morphe berarti bentuk, sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Dengan kata lain, dapat pula disebutkan bahwa “morfem” adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya. Misalnya kata motor terdiri atas satu morfem. Dalam kata tersebut tidak ada unsure lain yang ikut membentuk kata motor selain unsure motor itu sendiri. Selain itu, kata bermotor terdiri atas dua unsure, yakni unsure ber dan motor.
Dengan kata lain, hal ini dapat pula disebutkan bahwa bermotor terdiri dari atas dua morfem , yakni morfem ber dan morfem motor. Ada beberapa contoh dibawah ini agar mudah memahami contoh morfem lebih jelas.
Motor : satu morfem ( motor )
Ber- motor : dua morfem ( ber; motor)
Motor- motoran : tiga motor (motor; motor; an)
Duduk dimotor : tiga morfem (duduk ;di; motor)
Motornya : dua morfem ( motor; nya)
Di motornya : tiga morfem ( di; motor;nya)
Contoh lain yang sederhana misalnya : Perikemanusiaan
Ber : sebagai imbuhan awal
Peri : sebagai imbuhan awal
Ke-an :sebagai imbuhan awal gabungan
Manusia : sebagai kata dasar
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya morfem membentuk kata dasar, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem.

2. JENIS – JENIS MORFEM
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam kalimat. Morfem dibedakan atas tiga bagian:
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sendiri dan memiliki arti. Contoh morfem bebas seperti kata rumah,pergi, gerak, pulang,kita ilmu, ibu, dan sebagainya. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar , dapat juga berupa pokok kata. Contoh :
a) Yang berupa kata dasar
Kata-kata ayah, minum, Yuma,kamu, mobil, minum, roda, motor, dan sebagainya, merupakan kata dasar yang telah mengandung makna secara leksikal walaupun dibentuk oleh unsure atau morfem lain. Dengan demikian, sebuah morfem bebas dapat juga berupa pokok kata.
b) Yang berupa pokok kata
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan atau ucapan namun secara bergantung pada makna yang lain. Contoh:
Bermain , contoh tersebut mempunyai dua morfem yaitu ber; main, tapi main terkadang jarang sekali untuk digunakan atau dipakai . Contoh lain temu,jabat, main, rangkak, juang dan sebagainya.

b. Morfem Terikat
Morfem Terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem yang lain atau dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem yang bebas( mempunyai kata dasar). Contoh: Ber, ter, me, se, di,0kan, per, -an, -kan,i, -wan, -man,-wati, ke mempunyai arti setelah mengikatkan diri pada morfem yang lain. Contoh:
Burung itu ditangkap oleh mas Yuma
Ali bersepeda ke kantor Yuma pressindo
Bunga itu bermekaran ditaman Yuma perkasa
Contoh lain:
Kebebasan : dua morfem
1. Ke- an : dua morfem
2. Bebas : morfem bebas

Semuanya harus memiliki morfem bebas untuk memiliki makna dalam satu kalimat.

c. Morfem Setengah Bebas
Makna yang tergantung pada makna lain pada beberapa morfem yanf tidak dapat berdiri sendiri tetapi mempunyai sifat bebas. Contoh: pada, kepada, dari,daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun,dan sebagainya.
Dari pernyataan diatas yang dapat saya tulis maka dapat dikatakan bahwa “morfem” dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya secara langsung. Morfem belum tentu kata, akan tetapi kata sudah pasti morfem.


Sumber:
Rohmadi, Muhammad. dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta. Yuma Pustaka.

safa'atul lubis mengatakan...

Nama: Safa'atul Lubis

NIM: A 310 110 029

Kelas: II A

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku: Metode Penelitian Sastra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang: Siswanto

Penerbit: Pustaka Pelajar

Kota terbit: Yogyakarta

Tahun terbit: 2011


OPINI :

Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

Jihan Blorist mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Nama : Ali Rusdi
NIM : A310110025
KELAS : 2A

Opini Buku

Judul Buku: Pendidikan Karakter "membangun peradaban bangsa"
Pengarang : Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Yuma Pustaka

APA PENDIDIKAN KARAKTER ITU ?
Bicara mengenai pendidikan dan karakter, apakah saling berkaitan atau tidak kita semua tahu bahwa pendidikan dan karakter itu sangat penting bagi pendidikan peserta didik untuk bisa berfikir lebih baik dan merupakan bekal dimasa depannya. Tapi seperti yang terjadi sekarang ini tidak seperti yang diharapkan, banyak peserta didik yang menyalahgunakan pendidikan dan bahkan mencemari pendidikan itu sendiri. seperti para oknum-oknum yang mementingkan pendidikan itu untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri, semua itu merupakan masalah yang terjadi sekarang ini. Kita perlu menerapkan pendidikan karakter dan menerapkannya pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bagi peserta didik. Karena mereka adalah generasi masa depan bangsa yang akan membangun bangsa menjadi lebih baik semua hal ini perlu diterapkan sejak dini dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini diperlukan kerjasama Dari pendidik bak tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Untuk membentuk karakter setiap peserta didik dengan membangun karakter peserta didik itu sendiri. Kita semu tahu bahwa setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda –beda. Peran pendidik dalam membangun potensi yang dimiliki setiap peserta didik dengan cara mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi siswanya.
Diatas semua itu para peserta didik perlu dibekali dengan moral, etika, dan estetika dalam kehidupan pendidikannya. Baik dirumah sekolah dan di masyarakat peran keluarga sangat penting dalam membangun moral, etika , dan estetika peserta didik. Hal penting dari semua itu adalah pendidikan agama bagi peserta didik tanpa agama semua hal itu akan percuma dan sia-sia. Peran agama itu mutlak dan tidak bisa ditoleransi sebagai pembentuk kepribadian peserta didik yang benar-benar berkarakter (bermoral, beretika, dan berestetika). Di dunia mahasiswa sendiri, sekarang banyak mahasiswa yang tidak berkarakter, dalam pengamatan mahasiswa hanya kuliah dan pulang saja tidak memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan yang bermanfaat. Apakah gelar mahasiswa hanya untuk formalitas saja atau hanya untuk kesenangan semata, seharusnya sebagai mahasiswa kita harus bisa berfikir kritis dan kreatif. Kita harus bisa berfikir buat apa kita kuliah ? untuk apa kita menghabiskan banyak uang untuk kuliah ? kalau bukan untuk menjadi pintar, cerdas, untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, membanggakan keluarga , mencerdaskan bangsa, negara, dan agama. Atas apa yang telah kita peroleh dari pendidikan yang kita lakukan itu. Saya kira kita harus introspeksi atas apa yang kita lakukan untuk hal yang lebih baik lagi. Menjadi mahasiswa yang berkarakter itu harus bisa mengenali potensi diri dan lingkungan, komitmen tinggi dan loyalitas, kemandirian dan kerjasama, kreativitas dan inovasi, dan PALUGADA (apa loe mau gua ada) artinya kita tidak pernah mengeluh dan putus asa atas apa yang kita jalani dan kita rasakan. Kita haarus berjuang demi masa depan yang lebih baik dan berguna.

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis
NIM : A 310 110 029
Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif

Dari Buku :
Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )
Pengarang : Siswanto
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2011


OPINI :

Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

ervidaNeo mengatakan...

Nama : Neo Ervida
Nim : A310110041
Kelas : II A
Progdi : PBSID

RESENSI NOVEL


Judul : Zukruf Kasih
Pengarang : Azura Dayana
Penerbit : Lingkar Pena
Tebal Buku : 20,5 cm, 254 halaman
Cetakan : Maret 2009

Azzura Dayana dilahirkan di Palembang pada 17 Maret 1983. Ia menggeluti hidup dalam tiga dunia : pendidikan, sastra, dan seni. Sarjana lulusan Universitas Sriwijaya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris ini memiliki hobi traveling. Banyak beberapa karya-karyanya yang melejit sejak ia bergabung dengan Forum Lingkar Pena, antara lain yaitu : novel Alabster (Gema Insani, 2004), Rumah Fosil ( Gema Insani, 2005), Birunya Langit Cinta ( Lingkar Pena Publishing House, 2009), dan Cinta Sang Penjaga Telaga ( Pro-U Media, 2009). Seluruh karya-karyanya mampu mengahadirkan semangat dan motivasi dalam hidup. Tak heran jika banyak peminat yang mengagumi buku dan novel-novel karyanya.
Seperti halnya dalam novel yang berjudul Zukruf Kasih ini. Novel ini tidak jauh beda dengan novel-novel karya Azzura yang lain, yakni tetap mengusung tema utama religius atau berbau agama. Tema khusus dalam novel ini adalah tentang kebimbangan yang dialami seorang pemuda yang bernama Geo. Geo mulai mengalami keguncangan iman saat ayahnya merekomendasikannya untuk masuk seminari sembari kuliah. Seminari adalah semacam sekolah untuk memperdalami agama kristen, dan nantinya akan menjadi seorang pastur. Geo dihapkan pada dua pilihan besar, yang menyangkut esensi hidupnya sebagai anak manusia. Pilihan yang akan diambilnya akan mengakibatkan resiko besar bagi orang-orang yang berada dekat dengannya, Alsa adiknya, Rella, mahasiswi yang berusaha menerik perhatiannya, dan terutama adalah sang Ibu, perempuan yang paling dia kasihi.
Geo menolak kehendak ayahnya untuk masuk seminari, dan ini mengakibatkan ayahnya sangat marah dan dia di usir dari rumah. Sebelumnya Geo bersama sahabatnya Fauzi telah banyak berbincang tentang islam dan Rasulullah. Suatu kedahsyatan yang mencengangkan, ketika geo berhasil menghafal dua surat dari kitab suci Al-qur’an , yakni surat Al-Fatihah dan surat Al-ikhlas. Hal ini membuatnya semakin mantab bahwa ia akan berbalik memeluk agama yang sama dengan ibunya. Berbagai cara dilakukan oleh ayanya untuk mengahalangi niat Geo untuk memeluk islam, hingga Geo hampir di cuci otak oleh ayahnya sendiri dengan bantuan seorang pastur. Akan tetapi hal itu bisa di gagalkan oleh Fauzi sahabatnya.


selengkapnya :

http://neneneoervida.blogspot.com/2012/03/tugas-mata-kuliah-membaca-komprehensif.html

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis
NIM : A 310 110 029
Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif

Dari Buku :
Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )
Pengarang : Siswanto
Penerbit : Pustaka Pelajar
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2011


OPINI :

Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

umilestari mengatakan...

Nama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B


Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

umilestari mengatakan...

Nama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B

Morfologi
Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

Hesty Marnahati mengatakan...

TUGAS PORTOFOLIO I
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A

RESENSI

Identitas Buku

Judul : Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

umilestari mengatakan...

Nama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B

MORFOLOGI
Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

safa'atul lubis mengatakan...

TUGAS REPRODUKSI BACAAN

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

umilestari mengatakan...

ANama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B


Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

Adistya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Adistya mengatakan...

UGAS REPRODUKSI BACAAN
Nama : Adistya
NIM : A 310 110 013
Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif
Judul Buku : Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa
Pengarang : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah,M. Pd.
Penerbit : Yuma Pustaka
Kota terbit : Surakarta
Tahun terbit : 2010


OPINI :


Pendidikan karakter sangat penting mengingat bangsa ini mengalami keterpurukan karena minimnya insan-insan cendikia yang cerdas dan berkarakter kuat. kebanggaan kita pada institut pendidikan dasar sampai perguruan tinggi telah menghasilkan insan-insan cendikia yang cerdas dan unggul tidak diragukan lagi. Namun demikian. hal ini perlu diikuti oleh pembentukan karakter dalam dunia pendidikan seperti yang telah dipelopori oleh tokoh pendidikan. Ki Hajar Dewantoro melalui filsafatnya ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso. Tutwuri Handayani (didepan memberi contoh. di tengah ikut berkarya, di belakang turut mendukung). Pembentukan karakter tersebut harus dilakukan dengan komitmen dan kerja keras bersama antara peserta didik, guru, dosen, dan semua stake holders pendidikan untuk mencerdaskan dan mewujudkan cita-cita bangsa dan negara indonesia tercinta.

Selengkapnya : http://bengkel99.blogspot.com/2012/03/tugas-reproduksi-bacaan.html

umilestari mengatakan...

ANama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B

Morfologi
Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

vitha chubachaby mengatakan...

Nama : Novita Permatasari
NIM : A310110082
Kelas : 2B
TUGAS MEMBACA KOMPREHENSIF
HAKIKAT BAHASA
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki sifat atau ciri antara lain:
1. Bahasa sebagai sistem
2. Bahasa berwujud lambang
3. Bahasa berupa bunyi
4.Bahasa bersifat arbiter
5. Bahasa itu bermakna
6. Bahasa bersifat konvensional
7. Bahasa bersifat unik
8. Bahasa bersifat universal
9. Bahasa itu bervariasi
10. Bahasa bersifat produktif
11. Bahasa bersifat dinamis
Bahasa sebagai sistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi berdiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan antara lain: sub sistem fonologi, sub sistem morfologi, sub sistem sintaksis dan sub sistem semantik.
Bahasa sebagai lambang
Lmbang dengan berbagai bentuk seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah, dalam bidang karyanya yang disebut semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan, termasuk bahasa. Dalam semiotika/semologi. Dibedakan adanya beberapa jenis tanda yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, ikon.
Bahasa berupa bunyi
Kata bunyi yang sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) “Bunyi” adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon” dalam fonemik sebagai “fonemik”.
Bahasa bersifat arbiter
Kata arbiter dikatakan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Maksud dari istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa itu bermakna
Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna prakmatik atau makna konteks.
Bahasa besifat konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tersebut yang bersifat konvensional artinya semua anggota masyarakat bahas itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk memiliki konsep yang diwakilinya.
Bahasa bersifat unik
Kalau bahasa dikatakan bersifat unik maka artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya. Ciri khas itu menyangkut kata sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa bersifat universal
Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri bahasa yang universal merupakan unsur bahasa yang dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat yang lain. Bahasa berupa ujaran makna ciri universal dari bahasa yang paling umum, bahwa bahasa terdiri dari vokal dan konsonan.
Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa, yang termasuk dalam masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa indonesia. Anggota dari berbagai latar sosial dan berbagai latar belakang dan lingkunganya tidak sama. Maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi/beragam.

Sumber: Linguistik umum. Abdul Chaer. Jakarta: Rineka cipta.2007

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

vitha chubachaby mengatakan...

Nama : Novita Permatasari
NIM : A310110082
Kelas : 2B
TUGAS MEMBACA KOMPREHENSIF
HAKIKAT BAHASA
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki sifat atau ciri antara lain:
1. Bahasa sebagai sistem
2. Bahasa berwujud lambang
3. Bahasa berupa bunyi
4.Bahasa bersifat arbiter
5. Bahasa itu bermakna
6. Bahasa bersifat konvensional
7. Bahasa bersifat unik
8. Bahasa bersifat universal
9. Bahasa itu bervariasi
10. Bahasa bersifat produktif
11. Bahasa bersifat dinamis
Bahasa sebagai sistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi berdiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan antara lain: sub sistem fonologi, sub sistem morfologi, sub sistem sintaksis dan sub sistem semantik.
Bahasa sebagai lambang
Lmbang dengan berbagai bentuk seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah, dalam bidang karyanya yang disebut semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan, termasuk bahasa. Dalam semiotika/semologi. Dibedakan adanya beberapa jenis tanda yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, ikon.
Bahasa berupa bunyi
Kata bunyi yang sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) “Bunyi” adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon” dalam fonemik sebagai “fonemik”.
Bahasa bersifat arbiter
Kata arbiter dikatakan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Maksud dari istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa itu bermakna
Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna prakmatik atau makna konteks.
Bahasa besifat konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tersebut yang bersifat konvensional artinya semua anggota masyarakat bahas itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk memiliki konsep yang diwakilinya.
Bahasa bersifat unik
Kalau bahasa dikatakan bersifat unik maka artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya. Ciri khas itu menyangkut kata sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa bersifat universal
Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri bahasa yang universal merupakan unsur bahasa yang dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat yang lain. Bahasa berupa ujaran makna ciri universal dari bahasa yang paling umum, bahwa bahasa terdiri dari vokal dan konsonan.
Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa, yang termasuk dalam masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa indonesia. Anggota dari berbagai latar sosial dan berbagai latar belakang dan lingkunganya tidak sama. Maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi/beragam.

Sumber: Linguistik umum. Abdul Chaer. Jakarta: Rineka cipta.2007

umilestari mengatakan...

Nama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B


Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

Adistya mengatakan...

TUGAS REPRODUKSI BACAAN
Nama : Adistya
NIM : A 310 110 013
Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif
Judul Buku : Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa
Pengarang : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah,M. Pd.
Penerbit : Yuma Pustaka
Kota terbit : Surakarta
Tahun terbit : 2010


OPINI :


Pendidikan karakter sangat penting mengingat bangsa ini mengalami keterpurukan karena minimnya insan-insan cendikia yang cerdas dan berkarakter kuat. kebanggaan kita pada institut pendidikan dasar sampai perguruan tinggi telah menghasilkan insan-insan cendikia yang cerdas dan unggul tidak diragukan lagi. Namun demikian. hal ini perlu diikuti oleh pembentukan karakter dalam dunia pendidikan seperti yang telah dipelopori oleh tokoh pendidikan. Ki Hajar Dewantoro melalui filsafatnya ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso. Tutwuri Handayani (didepan memberi contoh. di tengah ikut berkarya, di belakang turut mendukung). Pembentukan karakter tersebut harus dilakukan dengan komitmen dan kerja keras bersama antara peserta didik, guru, dosen, dan semua stake holders pendidikan untuk mencerdaskan dan mewujudkan cita-cita bangsa dan negara indonesia tercinta.

selengkapnya :

http://bengkel99.blogspot.com

vitha chubachaby mengatakan...

Nama : Novita Permatasari
NIM : A310110082
Kelas : 2B
TUGAS MEMBACA KOMPREHENSIF
HAKIKAT BAHASA
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki sifat atau ciri antara lain:
1. Bahasa sebagai sistem
2. Bahasa berwujud lambang
3. Bahasa berupa bunyi
4.Bahasa bersifat arbiter
5. Bahasa itu bermakna
6. Bahasa bersifat konvensional
7. Bahasa bersifat unik
8. Bahasa bersifat universal
9. Bahasa itu bervariasi
10. Bahasa bersifat produktif
11. Bahasa bersifat dinamis
Bahasa sebagai sistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi berdiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan antara lain: sub sistem fonologi, sub sistem morfologi, sub sistem sintaksis dan sub sistem semantik.
Bahasa sebagai lambang
Lmbang dengan berbagai bentuk seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah, dalam bidang karyanya yang disebut semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan, termasuk bahasa. Dalam semiotika/semologi. Dibedakan adanya beberapa jenis tanda yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, ikon.
Bahasa berupa bunyi
Kata bunyi yang sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) “Bunyi” adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon” dalam fonemik sebagai “fonemik”.
Bahasa bersifat arbiter
Kata arbiter dikatakan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Maksud dari istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa itu bermakna
Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna prakmatik atau makna konteks.
Bahasa besifat konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tersebut yang bersifat konvensional artinya semua anggota masyarakat bahas itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk memiliki konsep yang diwakilinya.
Bahasa bersifat unik
Kalau bahasa dikatakan bersifat unik maka artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya. Ciri khas itu menyangkut kata sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa bersifat universal
Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri bahasa yang universal merupakan unsur bahasa yang dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat yang lain. Bahasa berupa ujaran makna ciri universal dari bahasa yang paling umum, bahwa bahasa terdiri dari vokal dan konsonan.
Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa, yang termasuk dalam masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa indonesia. Anggota dari berbagai latar sosial dan berbagai latar belakang dan lingkunganya tidak sama. Maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi/beragam.

Sumber: Linguistik umum. Abdul Chaer. Jakarta: Rineka cipta.2007

umilestari mengatakan...

Nama : Umi Lestari
Nim : A310110086
Kelas : 2B

Morfologi
Linguistik adalah ilmu yang menyelidiki bahasa secara ilmiah yang objek kajian linguistik adalah bahasa manusia,yang salah satu kajianya adalah morfologi yaitu adalah bidang linguistic yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya objeknya berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dalam bahasa.

Gramatikal : Tergantung dengan bentuk lain ,tidak bisa berdiri sendiri .
Leksikal : Tidak tergantung bentuklain,mampuberdiri sendiri.

Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang mempunyai arti
Jenis-jenis morfen
1. Morfem bebas
Morfem yang dapat berdiri sendiri dan maknanya tidak tergentung morfem lain
Contoh : rumah,pulang,pergi,kota,senang
2. Morfem terikat
Morfem yang tidak dapat berdiri sendiri,dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem lain.
3. Morfem setengah bebas
Adalah morfem yang tidak tidak dapat berdiri sendiri,sekaligus sebagai morfem bebas yang dapat berdiri sendiri.

Morfem sebagai satuan gramatikal terkecil
Bahwa morfem tidak bisa di penggal menjadi suatu gramatilkal yang lebih kecil contohnya morfem makan menjadi(ma dan kan) maka tidak ada pengertian yang di peroleh ,pemenggalan ini membuktikan bahwa kata makan adalah sebagai satuan gramatikal terkecil.

Morf : Nama untuk bentuk yang belum di ketahui statusnya.
Almorf : Nama untuk bentuk yang sudah di ketahui status morfemnya.

Afiksasi ialah proses pertumbuhan afik pada suatu bentukbaik berupa bentuk tunggalmaupun bentuk kompleks untuk membentuk kata-kata baru.

Afiks adalah bentuk linguistik yang keberadaanya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk lain sehingga terbentuk makna baru.

Macam-macam Afiks
a. Prefiks
Imbuhan yang berada di awaldisebut juga sebagai awalan
b. Infiks
Imbuhan yang melekat di tengahbentuk dasar atau sisipan
c. Sufiks
Imbuhan yang melekat di belakang kata dasar atau akhiran
d. Konfiks
Imbihan gabungan antara prefik dan sufik.


Sumber

Nama Pengarang : Dr.Muhammad Rohmadi,M.hum
Judul buku : Morfologi Telaah Morfem dan Kata
Penerbit :Yuma Pustaka
Tahun : 2009
Kota : Surakarta.

anonymous mengatakan...

saya berkomentar

Adistya mengatakan...

TUGAS REPRODUKSI BACAAN
Nama : Adistya
NIM : A 310 110 013
Kelas : II A
Mata Kuliah : Membaca Komprehensif
Judul Buku : Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa
Pengarang : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah,M. Pd.
Penerbit : Yuma Pustaka
Kota terbit : Surakarta
Tahun terbit : 2010


OPINI :


Pendidikan karakter sangat penting mengingat bangsa ini mengalami keterpurukan karena minimnya insan-insan cendikia yang cerdas dan berkarakter kuat. kebanggaan kita pada institut pendidikan dasar sampai perguruan tinggi telah menghasilkan insan-insan cendikia yang cerdas dan unggul tidak diragukan lagi. Namun demikian. hal ini perlu diikuti oleh pembentukan karakter dalam dunia pendidikan seperti yang telah dipelopori oleh tokoh pendidikan. Ki Hajar Dewantoro melalui filsafatnya ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso. Tutwuri Handayani (didepan memberi contoh. di tengah ikut berkarya, di belakang turut mendukung). Pembentukan karakter tersebut harus dilakukan dengan komitmen dan kerja keras bersama antara peserta didik, guru, dosen, dan semua stake holders pendidikan untuk mencerdaskan dan mewujudkan cita-cita bangsa dan negara indonesia tercinta.

http://bengkel99.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Anonim mengatakan...

Nama : Novita Permatasari
NIM : A310110082
Kelas : 2B
TUGAS MEMBACA KOMPREHENSIF
HAKIKAT BAHASA
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki sifat atau ciri antara lain:
1. Bahasa sebagai sistem
2. Bahasa berwujud lambang
3. Bahasa berupa bunyi
4.Bahasa bersifat arbiter
5. Bahasa itu bermakna
6. Bahasa bersifat konvensional
7. Bahasa bersifat unik
8. Bahasa bersifat universal
9. Bahasa itu bervariasi
10. Bahasa bersifat produktif
11. Bahasa bersifat dinamis
Bahasa sebagai sistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi berdiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan antara lain: sub sistem fonologi, sub sistem morfologi, sub sistem sintaksis dan sub sistem semantik.
Bahasa sebagai lambang
Lmbang dengan berbagai bentuk seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah, dalam bidang karyanya yang disebut semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan, termasuk bahasa. Dalam semiotika/semologi. Dibedakan adanya beberapa jenis tanda yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, ikon.
Bahasa berupa bunyi
Kata bunyi yang sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) “Bunyi” adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon” dalam fonemik sebagai “fonemik”.
Bahasa bersifat arbiter
Kata arbiter dikatakan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Maksud dari istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa itu bermakna
Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna prakmatik atau makna konteks.
Bahasa besifat konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tersebut yang bersifat konvensional artinya semua anggota masyarakat bahas itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk memiliki konsep yang diwakilinya.
Bahasa bersifat unik
Kalau bahasa dikatakan bersifat unik maka artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya. Ciri khas itu menyangkut kata sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa bersifat universal
Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri bahasa yang universal merupakan unsur bahasa yang dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat yang lain. Bahasa berupa ujaran makna ciri universal dari bahasa yang paling umum, bahwa bahasa terdiri dari vokal dan konsonan.
Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa, yang termasuk dalam masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa indonesia. Anggota dari berbagai latar sosial dan berbagai latar belakang dan lingkunganya tidak sama. Maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi/beragam.

Sumber: Linguistik umum. Abdul Chaer. Jakarta: Rineka cipta.2007

vitha chubachaby mengatakan...

Nama : Novita Permatasari
NIM : A310110082
Kelas : 2B
TUGAS MEMBACA KOMPREHENSIF
HAKIKAT BAHASA
Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa memiliki sifat atau ciri antara lain:
1. Bahasa sebagai sistem
2. Bahasa berwujud lambang
3. Bahasa berupa bunyi
4.Bahasa bersifat arbiter
5. Bahasa itu bermakna
6. Bahasa bersifat konvensional
7. Bahasa bersifat unik
8. Bahasa bersifat universal
9. Bahasa itu bervariasi
10. Bahasa bersifat produktif
11. Bahasa bersifat dinamis
Bahasa sebagai sistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. Dengan sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi berdiri juga dari sub-sub sistem atau sistem bawahan. Disini dapat disebutkan antara lain: sub sistem fonologi, sub sistem morfologi, sub sistem sintaksis dan sub sistem semantik.
Bahasa sebagai lambang
Lmbang dengan berbagai bentuk seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah, dalam bidang karyanya yang disebut semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda dalam kehidupan, termasuk bahasa. Dalam semiotika/semologi. Dibedakan adanya beberapa jenis tanda yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, ikon.
Bahasa berupa bunyi
Kata bunyi yang sukar dibedakan dengan kata suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana (1983:27) “Bunyi” adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang didalam fonetik diamati sebagai “fon” dalam fonemik sebagai “fonemik”.
Bahasa bersifat arbiter
Kata arbiter dikatakan sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Maksud dari istilah arbiter adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa(yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa itu bermakna
Makna yang berkenaan dengan morfem dan kata disebut makna leksikal, yang berkenaan dengan frase, klausa, dan kalimat disebut makna gramatikal, dan yang berkenaan dengan wacana disebut makna prakmatik atau makna konteks.
Bahasa besifat konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbiter, tetapi penerimaan lambang tersebut untuk suatu konsep tersebut yang bersifat konvensional artinya semua anggota masyarakat bahas itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk memiliki konsep yang diwakilinya.
Bahasa bersifat unik
Kalau bahasa dikatakan bersifat unik maka artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainya. Ciri khas itu menyangkut kata sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa bersifat universal
Artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Ciri-ciri bahasa yang universal merupakan unsur bahasa yang dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat yang lain. Bahasa berupa ujaran makna ciri universal dari bahasa yang paling umum, bahwa bahasa terdiri dari vokal dan konsonan.
Bahasa itu bervariasi
Setiap bahasa digunakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa, yang termasuk dalam masyarakat bahasa indonesia adalah semua orang yang memiliki dan menggunakan bahasa indonesia. Anggota dari berbagai latar sosial dan berbagai latar belakang dan lingkunganya tidak sama. Maka bahasa yang digunakan menjadi bervariasi/beragam.

Sumber: Linguistik umum. Abdul Chaer. Jakarta: Rineka cipta.2007

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

nanto wae mengatakan...

NAMA : NANTO
NIM : A310110159
KELAS : 2C

NYAI DASIMA
NOVEL G.FRANCIS(1860-1915)

Cerita Nyai Dasima dikarang oleh G.Francis pada tahun 1896 dan kini dapat dibaca sebagaimana aslinya dalam Tempo Doeloe (Toer, 2003, halaman 83-126). Panjangnya 28 halaman. Kalau jumlah halaman itu dipergunakan sebagai tolok ukur cerpen atau novel, boleh jadi Nyai Dasima disebut cerpen atau novelet. Akan tetapi, oleh Jakob Sumardjo (2004) Nyai Dasima dimasukan ke dalam kelompok novel.
Terlepas dari penamaan itu, cerita Nyai Dasima pantas dibaca-baca lagi dengan sejumlah alasan. Dalam Tempo Doeloe (2003: 8-9) dijelaskan bahwa alasan penerbitan cerita itu adalah (1) mengenal kembali bacaan pada sekitar awal abad ke-20, (2) menyelamatkan khazanah sastra yang masih bisa diselamatkan, dan (3) membuka ruang telaah keadaan dan semangat zaman. Alasan lain adalah semakin banyak perhatian para pengamat sastra Indonesia di luar negeri terhadap cerita-cerita masa lampau.
Intisari kisah tersebut adalah nasib tragis seorang nyai (istri yang tidak dinikah resmi) bernama Dasima dari Kampung Kuripan Batavia (sekarang Jakarta). Dasima sebagai seorang gadis yang cantik telah dijadikan nyai oleh Edward W, seorang inggris yang bekerja di sebuah toko. Mereka tinggal di daerah Gambir dan sudah delapan tahun hidup berbahagia sebagai suami istri dengan seorang anak perempuan bernama Nancy. Kecantikan Nyai Dasima ternyata memikat perhatian sejumlah lelaki yang berminat menikahinya secara resmi. Akan tetapi, Nyai Dasima tetap bertahan pada statusnya sebagai nyai, karena merasa telah dicukupi segalanya oleh sang suami, bahkan pernah mendengar kehendak Edward untuk meresmikan perkawinan meskipun terhalang oleh perbedaan agama.
Kemudian muncullah tokoh Samiun, seorang penjual opium gelap (sekarang lazim disebut narkoba) yang terpikat oleh kecantikan Nyai Dasima dan berminat memperistrinya. Berhubung Samiun sendiri sudah beristri, dipakailah alasan hendak menguras harta kekayaan Tuan Edward. Alasan itu disetujui oleh istri Samiun dengan pernyataan bersedia dimadu. Persetujuan itu pun memantapkan niatnya hendak memiliki Nyai Dasima.
Dalam melaksanakan niat itu Samiun meminta bantuan Mak Buyung untuk membujuk Nyai Dasima agar bercerai dari Tuan Edward. Mak Buyung yang ditawarkan sebagai pelayan rumah tangga Edward berhasil menggoyahkan kesetiaan Nyai Dasima sehingga berkeputusan meminta cerai dari Edward dengan alasan perbedaan agama. Jadilah Nyai Dasima menikah dengan Samiun sehingga seluruh harta kekayaan yang berasal dari Tuan Edward jatuh ke tangan Samiun. Sedihnya lagi, Nyai Dasima diperlakukan sebagai budak dalam rumah tangga Samiun.
Sadar akan kesalahannya, Nyai Dasima pun meminta cerai dari Samiun. Namun, permintaan itu ditolak Samiun, kecuali jika seluruh harta menjadi milik keluarga Samiun. Hal itu mendorong Nyai Dasima untuk mengadukan perkara kepada polisi dan pengadilan. Ternyata ancaman itu membuat Samiun ketakutan dan timbullah niatnya merencanakan pembunuhan. Dengan bantuan seorang pembunuh bayaran, Samiun berhasil mengakhiri kehidupan Nyai Dasima. Mayatnya dibuang di kali yang hulunya mengalir di belakang rumah Tuan Edward. Kebetulan pada esok harinya mayat itu pun ditemukan orang tersangkut di belakang rumah tersebut sehingga menjadi urusan polisi dan pengadilan. Dengan mudah, si pembunuh pun ditangkap dan Samiun mengakui kejahatannya.
Menurut Jakob Sumardjo, cerita itu bertema haus harta, bukan masalah perbedaan agama. Itulah sebabnya orang mudah menerimanya sebagai cerita favorit selama lebih dari 50 tahun. Aspek lain yang dipandang penting adalah ketrampilan G.Francis membangun karakter tokoh-tokohnya. Di dalam kisah itu tampak keluguan pribadi Nyai Dasima, tetapi juga tampak keberaniannya menuntut hak dan memperjuangkan kebenaran. Tampak juga keluwesan Mak Buyung membujuk Nyai Dasima dan tergambar jelas kesibukan sehari-hari Tuan Edward di tengah kesibukan kota Betawi pada zamannya.

Author : Aveling, Harry, 1942- | Monash University. Centre of Southeast Asian Studies

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aminu’ddin adalah anak kakak ipar Sutan Baringin. Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aminu’ddin adalah anak kakak ipar Sutan Baringin. Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aminu’ddin adalah anak kakak ipar Sutan Baringin. Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aminu’ddin adalah anak kakak ipar Sutan Baringin. Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

Marnahati mengatakan...

Resensi

Identitas Buku
Judul : Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 Halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.

Sinopsis
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berperilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Siti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.

Selengkapanya bisa dilihat di :
http://marnahati.blogspot.com/2012/03/resensi-buku-kasih-tak-sampai.html

Hesty Marnahati mengatakan...

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A

Sinopsis
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata. Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.
Baginda Sulaiman tentu saja tidak mau putri tunggalnya menjadi korban lelaki hidung belang itu walaupun sbenarnya ia tak dapat berbuat apa-apa. Maka, ketika ia sadar bahwa dirinya tak sanggup untuk membayar utangnya, ia pasrah saja digiring polisi dan siap menjalsni hukuman. Pada saat itulah, Sitti Nurbaya keluar dari kamarnya dan menyatakan bersedia menjadi istri Datuk Meringgih asalkan ayahnya tidak dipenjarakan.
Samsulbahri, mendengar peristiwa yang menimpa diri kekasihnya itu lewat surat Sitti Nurbaya, juga ikut prihatin. Cintanya kepada Sitti Nurbaya tidak mudah begitu saja ia lupakan. Oleh karena itu, ketika liburan, ia pulang ke Padang, dan menyempatkan diri menengok Baginda Sulaiman yang sedang sakit. Kebetulan pula, Sitti Nurbaya pada saat yang sama sedang menjenguk ayahnya. Tanpa sengaja, keduanya pun bertemu lalu saling menceritakan pengalaman masing-masing.

Selengkapnya ada di : http://marnahati.blogspot.com/2012/03/resensi-buku-kasih-tak-sampai.html

dyan_mbajeng_community mengatakan...

Nama : Dian Sukma Raharja
NIM : a310110107
Kelas : 2b
Progdi : PBSID

tugas membaca komprehensif





Judul :Cinta Brontosaurus
Penulis : Raditya Dika
tahun terbit : 2008
penerbit : gagas media


Raditya dika adalah seorang novelis muda berbakat dari Indonesia ( satu-satunya yang paling aneh dari yg pernah hidup, piss bang !!!!! ). Kali ini saya mau membahas tentang resensi bukunya yang Judulnya Cinta Brontosaurus, buku ini adalah buku kedua setelah buku yang pertama yang berjudul kambing jantan (kalo gak salah !!!! ).


Di dalam buku ini terdapat 13 cerita yang unik , asik , sekaligus menggelitik setiap orang yang membacanya . Cerita di mulai dari kisah mobil timor kalengnya si radit (alias bang kambing jantan ) ini yang suka mogok. Seperti biasa, gaya nulis si Raditya dika tetep kayak ABG yang lagi nulis diary (tp nggak lebay juga kyak resensi ini , hehehe ), tapi alur ceritanya sudah jauh lebih mengalir . Sehingga kita bisa masuk terlarut kedalam cerita yang disampaikan.

Kelebihan dari novel ini adalah cara penyampaian cerita yang menggunakan kalimat atau kata – kata sehari – hari sehingga mudah untuk dimengerti oleh para pembaca. Dan juga kebodohan atau kejeniusan dari sang penulis dalam menyampaikan cerita dengan cara yang “konyol sekaligus aneh ” yang bisa membuat kita tertawa dan tersenyum ketika membaca novel ini. Kekurangan dari buku ini mungkin hanya pada kata – kata yag bisa dibilang vulgar( rodo jorok sitik ) tetapi tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.

Mungkin hanya ini yang dapat saya tulis di resensi ini , karena saya taunya segini & baca bukunya juga belom selesai . Jadi saya minta maaf yang sebesar-besar , karena sempurna itu milik andra and the backbone dan kesempurnaan milik Allah s.w.t.
billahi taufik wall hidayah , wassalamualaikum wr.wb ( malah kuliah subuh , hehehe !!!!?? )

Diposkan oleh dyan_mbajeng_community

Hesty Marnahati mengatakan...

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A
RESENSI


Identitas Buku

Judul : Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.



Sinopsis
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata. Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.

Hesty Marnahati mengatakan...

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A
RESENSI


Identitas Buku

Judul : Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.



Sinopsis
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata. Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.

Selengkapnya ada di : http://marnahati.blogspot.com/2012/03/resensi-buku-kasih-tak-sampai.html

Hesty Marnahati mengatakan...

NAMA : HESTI MARNAHATI RAHAYU
NIM : A.310110012
KELAS : 2A
RESENSI


Identitas Buku

Judul : Siti Nurbaya ( Kasih Tak Sampai )
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan : 44
Tahun Terbit : 2008
Seri BP : 575
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 334 halaman
Pelaku : Siti Nurbaya, Samsulbahri, Datuk Maringgih, Baginda Sulaiman, dan Sultan Mahmud.



Sinopsis
Sutan Mahmud Syah termasuk salah seorang bangsawan yang cukup terkenal di Padang. Penghulu yang sangat disegani dan dihormati penduduk disekitarnya itu, mempunyai putra bernama Samsulbahri, anak tunggal yang berbudi dan berprilaku baik. Bersebelahan dengan rumah Sutan Mahmud Syah, tinggal seorang Saudagar kaya bernama Baginda Sulaiman. Putrinya, Sitti Nurbaya, juga merupakan anak tunggal keluarga kaya-raya itu.
Sebagaimana umumnya kehidupan bertetangga, hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara itu, Datuk Meringgih, salah seorang saudagar kaya di Padang, berusaha untuk menjatuhkan kedudukan Baginda Sulaiman. Ia menganggap Baginda Sulaiman sebagai saingannya yang harus disingkirkan, di samping rasa iri hatinya melihat harta kekayaan ayah Sitti Nurbaya itu. “Aku sesungguhnya tidak senang melihat perniagan Baginda Sulaiman, makin hari makin bertambah maju, sehingga berani ia bersaing dengan aku. Oleh sebab itu, hendaklah ia dijatuhkan,” demikian Datuk Meringgih berkata. Ia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, took-toko, dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.
Akal busuk Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh miskin. Namun, sejauh itu, ia belum menyadari bahwa sesungguhnya, kejatuhannya akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh karena itu, tanpa prasangka apa-apa, ia meminjam uang kepada orang yang sebenarnya akan mencelakakan Baginda Sulaiman.
Bagi Datuk Meringgih kedatangan Baginda Sulaiman itu ibarat “Pucuk dicinta ulam tiba”, karena memang hal itulah yang diharapkannya. Rentenir kikir yang tamak dan licik itu, kemudian meminjamkan uang kepada Baginda Sulaiman dengan syarat harus dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan, Datuk Meringgih pun dating menagih janji.
Malang bagi Baginda Sulaiman. Ia tak dapat melunasi utangnya. Tentu saja Datuk Meringgih tidak mau rugi. Tanpa belas kasihan, ia akan mengancam akan memenjarakan Baginda Sulaiman jika utangnya tidak segera dilunasi, kecuali apabila Sitti Nurbaya diserahkan untuk dijadikan istri mudanya.

Selengkapnya ada di : http://marnahati.blogspot.com/2012/03/resensi-buku-kasih-tak-sampai.html

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)
Selengkapnya:
http://jihanpalembang.blogspot.com/
sunber:
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

anissatus mengatakan...

Nama : Anissatus Safriyah
NIM : A 310110045
Kelas : II A

Resensi Buku :
Judul : Fonetik
Pengarang : Marsono
Penerbit : Gadjah Mada University Press
Tebal buku : 139 halaman
Tahun Terbit : 1999
Haraga : 15 000

sinopsis :
Dalam buku berjudul Fonetik ini, menjelaskan mengenai salah satu bidang linguistik yaitu tentang Fonetik. Dibuku ini dijelaskan mengenai pengertian fonetik, jenis-jenis fonetik, terjadinya bunyi, alat-alat bicara, fungsi dan cara kerja alat-alat bicara, klasifikasi bunyi bahasa. Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Fonetik dabagi menjadi tiga jenis, yaitu fonetik organis, fonetik akustis dan fonetik auditoris. Bunyi bahasa dapat diklasifikasikan menjadi bunyi vokal, konsonan,semi vokal, nasal, oral, keras ( fortes ), lunak ( lenes ), bunyi panjang-pendek, bunyi rangkap-tunggal, bunyi nyaring-tidak nyaring, bunyi dengan arus udara egresif dan bunyi dengan arus ingresif. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai masing-masing klasifikasi bunyi bahasa. Misalnya seperti klasifikasi vokal yang dijelaskan dengan disertai gambar.
kelemahan dan Kelebihan Buku :
Buku fonetik ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan PBSID. Dalam buku ini dilengkapi dengan gambar dan contoh data bunyi bahasa, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembacanya. Pada contoh antara bunyi bahasa yang satu dengan bunyi bahasa yang lain, khususnya konsonan dilengkapi dengan analisis kontrastif. Analisis ini diharapkan dapat membantu, tidak hanya untuk sekedar mengetahui perbedaan dan persamaan bunyi bahasa dari masing-masing bahasa itu. Tetapi lebih jauh diharapkan dapat menunjang dalam pengajaran ucapannya. Ini merupakan kelebihan yang ada pada buku fonetik karya Marsono ini. Selain memiliki kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan yang terdapat dalam buku ini tidak terlalu banyak, hanya dalam hal penggunaan bahasanya saja yang agak sulit untuk dipahami dan dimengerti. Dalam buku ini, penjelasan mengenai tiap-tiap materinya terlalu singkat sehingga perlu memiliki buku referensi yang lain agar bisa lebih memahami materinya.
Dalam buku ini, tidak terdapat kesalahan dalam penulisan dengan kata lain sudah benar dan bagus. Disini penulis ingin membantu mahasiswa dalam mencapai keberhasilan dalam mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Buku ini dalam proses pembuatannya, mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah buku ini telah dikoreksi oleh orang-orang yang memberikan bimbingan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan linguistik. Disini rumusan kerangka bukunya sudah bagus dan tersusun secara sistematis.
Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan dalam resensi buku berjudul Fonetik ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

syahriargdoudt mengatakan...

Nama : Isti Ridyawati
NIM : A310110185
Kelas : D
Jenis Reproduksi : Resume
Sumber bacaan : Fonetik

Fonetik adalah ilmu yang mempelajari bunyi tanpa melihat apakah bunyi-bunyi tersebut membedakan makna atau tidak. Bunyi bahasa ada tiga macam, yakni fonetik organis, fonetik akustis, dan fonetik auditoris.
Fonetik Organis yaitu bunyi bahasa yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
Fonetik Akustis mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi berdasarkan frekuensi getarannya, amplitude, intensitas, dan timbrenya.
Fonetik Auditoris mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.
Sumber energi utama terjadinya bunyi bahasa adanya udara paru-paru. Udara dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama waktu sedang bernafas. Udara yang dihembuskan itu kemudian mendapatkan hambatan di berbagai tempat alat bicara dengan berbagai cara sehingga terjadilah bunyi bahasa. Alat bicara yang dilewati yaitu batang tenggorok, pangkal tenggorok, kerongkongan, rongga mulut.
Bunyi bahasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Vokal, konsonan, dan semi-vokal.
2. Nasal dan Oral
3. Keras dan Lunak
4. Bunyi panjang dan Pendek
5. Bunyi Rangkap dan Tunggal
6. Bunyi Nyaring dan Tidak Nyaring
7. Bunyi dengan Arus Udara Egresif dan Bunyi dengan Arus Ingresif

Vokal dapat diklasifikasikan bedasarkan :
 Tinggi rendahnya lidah
• Vokal tinggi, misalnya: [i, u]
• Vokal madya, misalnya: [e, ɛ, ə, o, ɔ]
• Vokal rendah, misalnya: [a, u]
 Bagian lidah yang bergerak
 Vokal depan, yaitu vokal yang dihasilkan oleh gerakan peranan turun naiknya lidah bagian depan; misalnya : [I, e, ɛ, a].
 Vokal tengah, yaitu vokal yang dihasilkan oleh gerakan peranan lidah tengah; misalnya : [ə].
 Vokal belakang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh gerakan turun naiknya lidah bagian belakang ; misalnya : [u, o, ɔ, ɑ]
 Striktur (keadaan hubungan posisional artikulator aktif dengan artikulator pasif)
ώ Vokal tertutup : [i] dan [u]
ώ Vokal semi-tertutup : [e] dan [o]
ώ Vokal semi-terbuka : [ɛ] dan [ɔ]
ώ Vokal terbuka : [a] dan [ɑ]
 Bentuk bibir
≈ Vokal bulat [ɔ, o, u]
≈ Vokal netral [ɑ]
≈ Vokal tak bulat [i, e, ə, ɛ, a]

Monoftong atau vokal murni ialah bunyi vokal tunggal yang terbentuk dengan kualitas
alat bicara (lidah) tidak berubah dari awal hingga akhir artikulasinya dalam sebuah suku kata.
Diftong ialah bunyi vokal yang diucapkan posisi lidah yang satu dengan yang lain saling berbeda tinggi rendahnya, bagian yang bergerak, serta jarak lidah dengan langit-langit.

Klasifikasi konsonan dibedakan menjadi :
1. Konsonan hambat letup yaitu konsonan yang terjadi dengan hambatan penuh arus udara kemudian hambatan itu dilepaskan secara tiba-tiba.
2. Konsonan nasal yaitu konsonan yang dibentuk dengan menutup jalan udara dari paru-paru melalui rongga hidung.
3. Konsonan paduan yaitu konsonan hambat jenis khusus dengan menghambat penuh arus udara dari paru-paru, kemudian hambatan itu dilepaskan secara bergeser pelan-pelan.
4. Konsonan sampingan dibentuk dengan menutup arus udara di tengah rongga mulut.
5. Konsonan geseran atau frikatif yaitu konsonan yang dibentuk dengan menyempitkan jalannya arus udara yang dihembuskan dari paru-paru.
6. Konsonan getar yaitu konsonan yang dibentuk dengan menghambat jalannya arus udara yang dihembuskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat.
7. Konsonan sentuhan yaitu konsonan yang pembentukannya hamper sama dengan getar tetapi proses bergetar itu hanya terjadi satu kali.
8. Konsonan sentuhan kuat yaitu konsonan yang pembentukannya pada prinsipnya sama dengan konsonan sentuhan, perbedaannya ialah pada sentuhan kuat sebelum artikulator pasif disertai ancang-ancang lebih dahulu sehingga proses sentuhannya lebih kuat.
9. Semi-vokal yaitu renggang terbentang atau renggang lebar.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
Selengkapnya:http://jihanpalembang.blogspot.com/
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Reny Puji Hastuti mengatakan...

A310110145
Kelas : 2C

Papirus
Seri II/ April 2011

1. Belajar Hidup, Prinsip Hidup, dan Totalitas Hidup Chairil Anwar
Oleh: Arif Syaifudin Yudistira
Menurut saya, bercerita tentang kehidupan seorang sastrawan yang berkarya dengan karya-karyanya, sehingga memotivasi jiwa pemuda bangsa kita untuk tetap berkarya,dan mengembangkan cita-cita melalui puisinya yg melukiskan kematiannya dengan judul-judul: Baik, baik aku akan menghadapi dia/Menyerahkan diri dan segala dosa/Tapi jangan tentang lagi aku/Nanti darahku jadi beku(Juni 1943, kepada peminta-minta).
2. Silang Sengkarut Pendidikan Tinggi Kita
Oleh: Misbahul Munir
Menurut saya, memang benar didalam dunia pendidikan ini seharusnya kita sebagai mahasiswa harus bisa memikirkan masa depan yang akan datang dengan mencari Ilmu yang bersungguh-sungguh dan dengan menambahkan kualitas pendidikan yang lebih baik sehingga menciptakan anak didik yang lebih bermoral tinggi dan memiliki pengetahuan yang bisa berguna dalam dunia pekerjaan.
3. Memikirkan Mitos Keperawanan
Oleh: Sartika Dian Nuraini
Menurut saya,didalam isi cerita mitos ini tidak semuanya benar karena perbedaan Negara dan kehidupan, maka menimbulkan mitos-mitos yang tidak membenarkan wanita untuk menjaga selaput dara, memang laki-laki tidak diberhakan atas menjaga keperjakaannya mungkin karena kesalahan wanita dan laki-laki dalam mengambil pergaulannya sehari-hari.
4. Quo Vadis Universitas?
Oleh: Muhamad Fauzi
Merut saya, kurang baik dengan membanding-bandingkan lembaga pendidikan perguruan tinggi, karena tidak semua pendidikan mengabaikan dunia praktis dan mengalami otonomi universitas perguruan tinggi.
5. Representasi Perempuan: Pembiakan Kapitalisme dan Ideologi
Oleh: Elinawati
Menurut saya, memang benar karena dijaman modern ini banyak perempuan yang emanisasi karena mengingat perjuangan RA. Kartini dan Cut Nyak Dien membuat perempuan yang lebih modern.
6. Aksara linggar
Oleh: Deezna valeria
Menurut saya, mungkin karena kurangnya pendidikan dan pengetahuan dari seorang perempuan yang ingin mencari kerja sehingga tertipu yang akhirnya menjadi Tenaga Kerja Ilegal. Mungkin memang benar kurangnya pengetahuan dalam membaca dan pengalaman.
7. Bungkus Jelek, Kualitas Layak Pakai Bungkus Bagus Hanya Standar Lokal
Oleh: Hardia Rayya
Menurut saya, memang benar tidak semuanya dunia pendidikan dengan anak-anak yang brandal tapi berpendidikan dan berprestasi walaupun dalam sekolah yang standar dan biasa dari pada sekolahan yang berkelas atas tapi kualitas anak didiknya rendah hanya dengan mengandalkan nama sekolahanya.
8. Hikmah di Balik Kisah
Oleh: Indah Hananti Rizkie.
Menurut saya, tidak semuanya kehidupan anak yang kurang perhatian dari ibunya merasa kurang bahagia, mungkin seorang ibu bersikap begitu karena demi anaknya.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

aya mengatakan...

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

arief nur khayati mengatakan...

Nama : Arief Nur Khayati
NIM : A 310110140
Kelas : 2 C

Kalimat Efektif

Kalimat adalah satuan kata-kata yang tersusun dan menjadi sebuah kalimat yang dikomunikasikan kepada orang lain.Kalimat dapat dipahami pembaca jika kalimat itu mengandung arti baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mudah dipahaim dan dapat menyampaikan pesan,gagasan,ide pokok dan perasaan yang telah dituliskan oleh penilis atau pembicara.Oleh karena itu penulis harus dapat memenuhi berbagai persyaratan agar kalimatnya menjadi efektif dan dapat diterima oleh pembaca.
Cara untuk berkomunikasi juga harus memerlukan suatu kalimat yang efektif.Kalimat efektif tidak harus mengulang 2 kata yang sama.Juga tidak memakai kata yang berlebihan karena itu akan mengganggu dan menjadikan bahasanya kurang jelas.Suatu kalimat tentunya juga memakai suatu imbuhan,namun imbuhan yang tidak perlu itulah yang akan merusak tatanan bahasa dan akan mengacaukannya.Suatu ejaan yang tidak baku juga mempengaruhi kalimat atau bahasa.Apa lagi penempatan kata yang tidak sesui, dan kalimat ambigu yang tidak akan mempunyai arti atau akan menimbulkan salah arti dari kalimat yang dibuat.
Informasi yang diterima dari suatu bacaan juga akan berpengaruh sekali terhadap pembaca.Jadi didalam suatu bacaan itu harus mengandung arti,pengertian,dan tujuan yang sangat jelas dengan memperhatikan kata,tulisan,dan kalimat yang efektif.





Pesan dan Kesan dari buku KOMPOSISI :
· Pesan :
Ø Sebaiknya buku ini lebih dilengkapi contoh-contoh yang dapat memperjelas isi bacaan bagi pembaca.
· Kesan :
Ø Buku ini memberikan penjelasan yang cukup detail
Ø Isi bacaan mudah dipahami
Ø Memberikan informasi tenteng bahasa.
Ø Memberikan cara untuk pembuatan sebuah karangan ilmiah


Daftar Pustaka

Keraf Gorys,1982.Tatabahasa Indonesia,Ende Flores:Nuasa Indah.

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
v Pesan :
· Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
v Kesan :
· Bahasa mudah dipahami
· Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
· Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
v Pesan :
· Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
v Kesan :
· Bahasa mudah dipahami
· Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
· Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Muhammad Riza Darmawan mengatakan...

Nama : Muhammad Riza Darmawan
NIM : A 310110101
Kelas : 2 B


Analisis Linguistik Struktural

Istilah lain dari analisis adalah kajian atau telaah.Kerja analisis adalah merugikan sesuatu untuk menemukan berbagai hal yang terdapat didalamnya.Temuan yang diperoleh dari kegiatan analisis adalah hasil analisis itu sendiri.Semua infornasi tentang suatu yang dianalisis hendaknya ada didalam analisis.Jika hal itu terjadi analisis yang dilakukan itu berkualitas baik.Sebaliknya,jika ada banyak kerumpangan, analisis yang dilakukan itu tidak atau kurang cermat.
Didalam menggeluti bahasa dapat dipergunakan analisis linguistik struktural,sejalan dengan namanya analisis linguistik struktural berarti analisis bahasa berdasarkan sudut pandang analisis linguistik struktural.Linguistik struktural adalah linguistik yang menekankan struktur yaitu bentuk-bentuk formal bahasa.Kerja analisis struktural kerja menganalisis bahasa atas dasar struktur pembentukannya.Jika sasaran analisis itu berupa kalimat,analisis linguistik struktural berupaya menemukan struktur satuan analisis itu dan unsur-unsur pembentukannya,seperti klausa dan frase.Dengan jenis analisis ini, wacana ini diuraikan atas dasar unsur-unsurnya dari kalimat sampai dengan morfem bahkan fonem.






Pesan dan Kesan dari buku Pokok-pokok Pragmatik :
v Pesan :
· Sebaiknya diberikan contoh-contoh supaya pembaca lebih paham bacaan tersebut.
v Kesan :
· Bahasa mudah dipahami
· Menjelaskan berbagai macam yang berkaitan dengan pragmatik
· Penjelasannya sangat jelas


Daftar Pustaka

Rustono,1999.Pokok-pokok Pragmatik.CV.IKIP Semarang Press.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sekarang Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang besar, di gunakan dan di paelajari tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan bahasa Indonesia kepada generasi mudanya merupakan prestasi dari segi komunikasi antar warga Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu. Bangsa asing yang masuk Indonesia memakai bahasa melayu untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat . Setelah islam masuk bahasa melayu mulai di tulis dengan bahasa arab atau di kenal dengan tulisan jawi. Sekitar abad ke – 19 pada masa penjajahan belanda bahasa melayu juga di pakai sebagai bahasa komunikasi. Banyak surat kabar yang terbit menggunakan bahasa melayu. Pada tanggal 28 oktober 1928 dalam konggres pemuda yang di hadiri aktifis dari berbagai daerah di Indonesia bahasa melayu di ubah namanya menjadi bahasa Indonesia yang di katakan dalam sumpah pemuda. Dalam perkembanganya setelah kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 1945 di tetapkan undang – undang besar 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “bahasa Negara adalah bahasa Indonesia “. Sehingga selain sebagai bahasa nasional juga sebagai bahasa Negara setelah kemerdekaan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat . Setiap tahun jumlah pemakai bertambah sehingga pemerintah orde lama dan orde baru menaruh perhatian yang besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, di antaranya melalui pembentukan lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang sekarang menjadi pusat bahasa dan penyelenggaraan konggres bahasa Indonesia.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia antara lain :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional;
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional;
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa ;
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Judul buku : Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis ilmiah
Penulis : Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum
Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
Penerbit : MEDIA PERKASA
NAMA : Rudi dwi purwanto
NIM /kls : A310110062/A

summer_girl mengatakan...

Nama : S.Eko Budiyono
Nim : A310110105
Kelas : 2b


Judul buku : Asas-asas Linguistik Umum
Pengarang : J.W.M. Verhaar
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Gadjah Mada University Press (UGM)

Dalam buku Asas-Asas Linguistik Umum tersebut, wajib untuk ditujukan kepada mahasiswa jurusan SI Bahasa Indonesia, karena buku tersebut tidak mempunyai catatan-catatan seperti biasa dalam karya ilmiah agar supaya buku tersebut lebih sederhana formatnya dan lebih mudah dipakai. Selain itu isi dari buku Asas-asas Linguistik Umum itu sendiri memuat beberapa cabang ilmu linguistik yang diantaranya Fonetik, Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, Pragmatik,dan cabang-cabang ilmu linguistik yang lain. Sehingga buku tersebut sangat berguna bagi mahasiswa khususnya jurusan Bahasa Indonesia sebagai lndasan dasar untuk melanjutkan mempelajari lebih detail tentang cabang ilmu linguistik.

Buku Asas-Asas Linguistik Umum tersebut wajib dimiliki untuk dipergunakan mahasiswa atau siapa saja yang mempelajari ilmu bahasa karena isinya mencakup berbagai perkembangan yang mutakhir dalam ilmu (linguistik) karenanya penguasaan bahan dalam buku Asas-Asas Linguistik Umum tersebut memungkinkan pembacanya mampu melakukan penelitian secara baik dan beraturan. Definisi linguistik yang komplit beserta kegunaan linguistik dalam mempelajari bahasa yang dibahas dalam buku Asas-asas Linguistik Umum tersebut tidak hanya mempelajari salah satu bahasa saja, tetapi lebih mempelajari bahasa pada umumnya.

prinatamarmila mengatakan...

Nama: Prinata Marmila
Nim :A310110188
Kelas :2D

Sumber : Buku Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca
Pengarang : Samsu Sumadayo
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2011

Rangkuman

Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca

BAB 1
MANFAAT, PENGERTIAN, DAN TUJUAN MEMBACA

A. Manfaat Membaca
Deasngan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
Nama: prinata Marmila
Nim :A310110188
Kelas :2D
B. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
C. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan suatu proses memperoleh makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan.

D. Tujuan Membaca Pemahaman
Tujuan utama membaca pemahaman adalah memeroleh pemahaman. Dan dikatakan seseorang itu memahami suatu bacaan secara baik apabila memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan penulisan,
2. kemampuan menangkap makna tersurat dan makna tersirat, dan
3. kemampuan membuat kesimpulan.
E. Proses Membaca Pemahaman
Menurut Harjasujana (1983:36), proses membaca diklasifikasikan sebagai berikut;
1. membaca sebagai suatu proses psikologis
2. membaca sebagai suatu proses sensoris
3. membaca sebagai suatu proses peseptual

BAB 2
JENIS MEMBACA PEMAHAMAN

Membaca pemahaman adalah suatu proses membangun pemahaman wacana tulis. Ada beberapa jenis pemahaman,yaitu pemahaman literal, pemahaman interpretasi, pemahaman kritis,dan pemahaman kreatif.

A. Pemahaman Literal
Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca untuk mengenal dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat (eksplisit).
B. Pemahaman Interpretasi
Menurut Nuttall (1983), membaca interpretasi adalah membaca antar basis untuk membuat inferensi.
C. Pemahaman Kritis
Menurut Nurhadi (1989:59), menyatakan bahwa kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengelola bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya. Melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis, dan menilai.
D. Pemahaman Kreatif
Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.





BAB 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MEMBACA PEMAHAMAN

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Membaca Pemahaman
Menurut Swan (1979:2-3), ada beberapa penyebab kesulitan memahami bacaan. Penyebab kesukaran memahami isi bacaan berakar pada kebiasaan membaca yang salah. Kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud adalah:
1. terlalu banyak memperhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal memberikan makna pada teks,
2. kurang memberikan perhatian kepada detail sehingga gagal untuk memahami butir-butir tertentu;
3. terlalu imajinatif, terutama bila pembaca menganggap telah mengetahui topik tertentu yang dibicarakan dalam bahan bacaan, sehingga pembaca akan menafsirkan makna teks dari sudut pengetahuan dn pengalaman sendiri;
4. kalimat-kalimat yang tersaji didalam teks mempunyai tingkat kompleksitas yang tinggi serta keruwetan sintaksis dapat menyababkan keulitan pada pembaca;
5. gaya penulisan yang bertipe mengulang-ulang gagasan dengan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang khusus juga dapat menimbulkan kesulitan pada pembacanya;
6. gaya penggunaan pokok pikiran penting secara tidak langsung mengharuskan pembaca mengambil inferensi atas informasi-informasi yang tersurat; dan
7. penggunaan kata yang tidak akrab dengan pembacanya juga merupakan kendala bagi pemahaman bacaan.

Jihan Blorist mengatakan...

Nama: Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas: IIB

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:


1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau


Selengkapnya: http://jihanpalembang.blogspot.com/
Sumber:
Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Sukron The Runners mengatakan...

halo

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Judul Buku: Pendidikan Karakter "membangun peradaban bangsa"
Pengarang : Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Yuma Pustaka

APA PENDIDIKAN KARAKTER ITU ?
Bicara mengenai pendidikan dan karakter, apakah saling berkaitan atau tidak kita semua tahu bahwa pendidikan dan karakter itu sangat penting bagi pendidikan peserta didik untuk bisa berfikir lebih baik dan merupakan bekal dimasa depannya. Tapi seperti yang terjadi sekarang ini tidak seperti yang diharapkan, banyak peserta didik yang menyalahgunakan pendidikan dan bahkan mencemari pendidikan itu sendiri. seperti para oknum-oknum yang mementingkan pendidikan itu untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri, semua itu merupakan masalah yang terjadi sekarang ini. Kita perlu menerapkan pendidikan karakter dan menerapkannya pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bagi peserta didik. Karena mereka adalah generasi masa depan bangsa yang akan membangun bangsa menjadi lebih baik semua hal ini perlu diterapkan sejak dini dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini diperlukan kerjasama Dari pendidik bak tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Untuk membentuk karakter setiap peserta didik dengan membangun karakter peserta didik itu sendiri. Kita semu tahu bahwa setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda –beda. Peran pendidik dalam membangun potensi yang dimiliki setiap peserta didik dengan cara mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi siswanya.
Diatas semua itu para peserta didik perlu dibekali dengan moral, etika, dan estetika dalam kehidupan pendidikannya. Baik dirumah sekolah dan di masyarakat peran keluarga sangat penting dalam membangun moral, etika , dan estetika peserta didik. Hal penting dari semua itu adalah pendidikan agama bagi peserta didik tanpa agama semua hal itu akan percuma dan sia-sia. Peran agama itu mutlak dan tidak bisa ditoleransi sebagai pembentuk kepribadian peserta didik yang benar-benar berkarakter (bermoral, beretika, dan berestetika). Di dunia mahasiswa sendiri, sekarang banyak mahasiswa yang tidak berkarakter, dalam pengamatan mahasiswa hanya kuliah dan pulang saja tidak memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan yang bermanfaat. Apakah gelar mahasiswa hanya untuk formalitas saja atau hanya untuk kesenangan semata, seharusnya sebagai mahasiswa kita harus bisa berfikir kritis dan kreatif. Kita harus bisa berfikir buat apa kita kuliah ? untuk apa kita menghabiskan banyak uang untuk kuliah ? kalau bukan untuk menjadi pintar, cerdas, untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, membanggakan keluarga , mencerdaskan bangsa, negara, dan agama. Atas apa yang telah kita peroleh dari pendidikan yang kita lakukan itu. Saya kira kita harus introspeksi atas apa yang kita lakukan untuk hal yang lebih baik lagi. Menjadi mahasiswa yang berkarakter itu harus bisa mengenali potensi diri dan lingkungan, komitmen tinggi dan loyalitas, kemandirian dan kerjasama, kreativitas dan inovasi, dan PALUGADA (apa loe mau gua ada) artinya kita tidak pernah mengeluh dan putus asa atas apa yang kita jalani dan kita rasakan. Kita haarus berjuang demi masa depan yang lebih baik dan berguna.

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

prinatamarmila mengatakan...

Nama: Prinata Marmila
Nim :A310110188
Kelas :2D

Sumber : Buku Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca
Pengarang : Samsu Sumadayo
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2011

Rangkuman

Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca

BAB 1
MANFAAT, PENGERTIAN, DAN TUJUAN MEMBACA

A. Manfaat Membaca
Deasngan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
B. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
C. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan suatu proses memperoleh makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan.

D. Tujuan Membaca Pemahaman
Tujuan utama membaca pemahaman adalah memeroleh pemahaman. Dan dikatakan seseorang itu memahami suatu bacaan secara baik apabila memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan penulisan,
2. kemampuan menangkap makna tersurat dan makna tersirat, dan
3. kemampuan membuat kesimpulan.
E. Proses Membaca Pemahaman
Menurut Harjasujana (1983:36), proses membaca diklasifikasikan sebagai berikut;
1. membaca sebagai suatu proses psikologis
2. membaca sebagai suatu proses sensoris
3. membaca sebagai suatu proses peseptual

BAB 2
JENIS MEMBACA PEMAHAMAN

Membaca pemahaman adalah suatu proses membangun pemahaman wacana tulis. Ada beberapa jenis pemahaman,yaitu pemahaman literal, pemahaman interpretasi, pemahaman kritis,dan pemahaman kreatif.

A. Pemahaman Literal
Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca untuk mengenal dan menangkap isi bacaan yang tertera secara tersurat (eksplisit).
B. Pemahaman Interpretasi
Menurut Nuttall (1983), membaca interpretasi adalah membaca antar basis untuk membuat inferensi.
C. Pemahaman Kritis
Menurut Nurhadi (1989:59), menyatakan bahwa kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengelola bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya. Melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis, dan menilai.
D. Pemahaman Kreatif
Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.





BAB 3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MEMBACA PEMAHAMAN

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Membaca Pemahaman
Menurut Swan (1979:2-3), ada beberapa penyebab kesulitan memahami bacaan. Penyebab kesukaran memahami isi bacaan berakar pada kebiasaan membaca yang salah. Kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud adalah:
1. terlalu banyak memperhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal memberikan makna pada teks,
2. kurang memberikan perhatian kepada detail sehingga gagal untuk memahami butir-butir tertentu;
3. terlalu imajinatif, terutama bila pembaca menganggap telah mengetahui topik tertentu yang dibicarakan dalam bahan bacaan, sehingga pembaca akan menafsirkan makna teks dari sudut pengetahuan dn pengalaman sendiri;
4. kalimat-kalimat yang tersaji didalam teks mempunyai tingkat kompleksitas yang tinggi serta keruwetan sintaksis dapat menyababkan keulitan pada pembaca;
5. gaya penulisan yang bertipe mengulang-ulang gagasan dengan ungkapan-ungkapan dan kata-kata yang khusus juga dapat menimbulkan kesulitan pada pembacanya;
6. gaya penggunaan pokok pikiran penting secara tidak langsung mengharuskan pembaca mengambil inferensi atas informasi-informasi yang tersurat; dan
7. penggunaan kata yang tidak akrab dengan pembacanya juga merupakan kendala bagi pemahaman bacaan.

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Judul Buku: Pendidikan Karakter "membangun peradaban bangsa"
Pengarang : Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Yuma Pustaka
OPINI
APA PENDIDIKAN KARAKTER ITU ?
Bicara mengenai pendidikan dan karakter, apakah saling berkaitan atau tidak kita semua tahu bahwa pendidikan dan karakter itu sangat penting bagi pendidikan peserta didik untuk bisa berfikir lebih baik dan merupakan bekal dimasa depannya. Tapi seperti yang terjadi sekarang ini tidak seperti yang diharapkan, banyak peserta didik yang menyalahgunakan pendidikan dan bahkan mencemari pendidikan itu sendiri. seperti para oknum-oknum yang mementingkan pendidikan itu untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri, semua itu merupakan masalah yang terjadi sekarang ini. Kita perlu menerapkan pendidikan karakter dan menerapkannya pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi bagi peserta didik. Karena mereka adalah generasi masa depan bangsa yang akan membangun bangsa menjadi lebih baik semua hal ini perlu diterapkan sejak dini dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dalam hal ini diperlukan kerjasama Dari pendidik bak tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Untuk membentuk karakter setiap peserta didik dengan membangun karakter peserta didik itu sendiri. Kita semu tahu bahwa setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda –beda. Peran pendidik dalam membangun potensi yang dimiliki setiap peserta didik dengan cara mengajar, mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi siswanya.
Diatas semua itu para peserta didik perlu dibekali dengan moral, etika, dan estetika dalam kehidupan pendidikannya. Baik dirumah sekolah dan di masyarakat peran keluarga sangat penting dalam membangun moral, etika , dan estetika peserta didik. Hal penting dari semua itu adalah pendidikan agama bagi peserta didik tanpa agama semua hal itu akan percuma dan sia-sia. Peran agama itu mutlak dan tidak bisa ditoleransi sebagai pembentuk kepribadian peserta didik yang benar-benar berkarakter (bermoral, beretika, dan berestetika). Di dunia mahasiswa sendiri, sekarang banyak mahasiswa yang tidak berkarakter, dalam pengamatan mahasiswa hanya kuliah dan pulang saja tidak memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan yang bermanfaat. Apakah gelar mahasiswa hanya untuk formalitas saja atau hanya untuk kesenangan semata, seharusnya sebagai mahasiswa kita harus bisa berfikir kritis dan kreatif. Kita harus bisa berfikir buat apa kita kuliah ? untuk apa kita menghabiskan banyak uang untuk kuliah ? kalau bukan untuk menjadi pintar, cerdas, untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan, membanggakan keluarga , mencerdaskan bangsa, negara, dan agama. Atas apa yang telah kita peroleh dari pendidikan yang kita lakukan itu. Saya kira kita harus introspeksi atas apa yang kita lakukan untuk hal yang lebih baik lagi. Menjadi mahasiswa yang berkarakter itu harus bisa mengenali potensi diri dan lingkungan, komitmen tinggi dan loyalitas, kemandirian dan kerjasama, kreativitas dan inovasi, dan PALUGADA (apa loe mau gua ada) artinya kita tidak pernah mengeluh dan putus asa atas apa yang kita jalani dan kita rasakan. Kita haarus berjuang demi masa depan yang lebih baik dan berguna.

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Satra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011




OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata kuliah : Membaca Komprehensif

Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM: A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun terbit : 2006
Judul buku : Fonetik
Kota terbit : yogyakarta
Penerbit : Gajah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.
Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar.
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B
Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press
Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Jihan Blorist mengatakan...

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:
1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)

Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis bukan suatu sistem tunggal melainkan terdiri dari subsistem antara lain: Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Semantik.
Pengertian Fonologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari, menganalisis, runtutan bunyi-bunyi bahasa.
Pengertian Morfologi adalah satuan bunyi terkecil atau struktur kata.
Pengertian Sintaksis adalah ilmu bahasa yang membicarakan kata dalam hubungan dengan kata lain sebagai suatu ujaran(kata menjadi kelompok kata atau kalimat).
Pengertian Semantik adalah ilmu bahasa yang menyelidiki makna tanda atau arti.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta

Nama : Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas : IIB
Selengkapnya : http://jihanpalembang.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Jihan Blorist mengatakan...

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:
1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta
Nama : Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas : IIB
selengkapnya : http://jihanpalembang.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Jihan Blorist mengatakan...

LINGUISTIK UMUM SEBAGAI BAHASA
Apakah linguistik umum itu?
Linguistik umum bisa didefinisikan sebagai ilmu bahasa, atau kajian ilmiah bahasa dan ilmu yang mempelajari tentang bahasa.
Lingguistik umum juga disebut ilmu linguistik artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa seperti bahasa Jawa atau bahasa Inggris. Melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Contoh: Dalam bahasa Indonesia kata “perkecil” dapat dianalisis menjadi dua morfem, yaitu per- dan kecil. Kata per- memberi makna sebabkan jadi jika perkecil menyebabkan sesuatu menjadi kecil.
Dari berbagai bahasa yang kita pelajari ini banyak sekali perbedaan tetapi ada pula persamaanya. Maka karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum. Didalam linguistik ada pengertian Langue, Langage, dan Parole.
Pengertian langue adalah suatu bahasa tertentu. Hanya mempelajari bahasa Jawa saja maupun bahas Inggris, dalam arti satu kelompok penduduk Jawa itu menggunakan bahasa tertentu yaitu bahasa Jawa.
Pengertian Langage adalah bahasa secara umum. Contohnya: Manusia mempunyai bahasa sedangkan hewan tidak mempunyai bahasa.
Pengertian Parole adalah bahasa dalam wujud yang nyata, konkret yang diucapkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Linguistik adalah bahasa.
Apakah pengertian bahasa itu?
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para kelompok sosial untuk bekerjasama berkomunikasi. Menurut definisi bahasa dari Kridalaksana sifat atau ciri bahasa ada 12 antara lain:
1. BAHASA ITU ADALAH SEBUAH SISTEM
Artinya bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur menurut pola.
Contoh:
a. Ibu memasak di dapur
b. Memasak ibu di dapur
Pola pada a sudah benar karena tersusun dengan menurut pola kaidah bahasa Indonesia. Sebaliknya b bukan kalimat yang tersusun menurut pola atau sistem bahas Indonesia.
2. BAHASA BERWUJUD LAMBANG
Artinya bahasa yang membicarakan tentang simbol atau tanda.
Contoh:
a. Lambang A ditulis dengan huruf A.
b. Lampu lalulintas dengan warna merah, kuning,hijau.
Dari contoh b melambangkan bahwa lampu lalu lintas yang berwarna merah berarti berhenti, warna kuning berarti hati-hati, dan warna hijau jalan.
3. BAHASA BERUPA BUNYI
Artinya lambang yang wujudnya berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Contoh:
Orang batuk-batuk dan bersin.
4. BAHASA ITU BERSIFAT BERMAKNA
Artinya suatu konsep atau ide yang bermakna.
Contoh:
Pasar, menagacu pada orang –orang yang akan berbelanja.
5. BAHAS A ITU BERSIFAT ARBITRER
Artinya sewenang-wenang atau mana suka.
Contoh: Boardmaker bisa disebut pensil/spidol.
6. BAHASA ITU BERSIFAT KONVENSIONAL
Artinya kesepakatan masyarakat dalam suatu kelompok.

Contoh:
Orang tua laki-laki didalam masyarakat bisa disebut bapak atau ayah.
7. BAHASA ITU BERSIFAT UNIK
Artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh: Bahasa Palembang
Awak : Saya
Niand : Sekali
Galak : Mau
8. BAHASA ITU BERSIFAT UNIVERSAL
Artinya bahasa itu dimiliki oleh setiap bahasa secara menyeluruh.
Contoh:
Bahasa Inggris bisa digunakan dinegara lain (Indonesia, Malaysia dan Singapura)


Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta
Nama : Jihan Novita Sari
Nim : A310110083
Kelas : IIB
Selengkapnya :http://jihanpalembang.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Nindha Issyahra mengatakan...

“Tugas Portofolio1”

NAMA : NINDHA ISSYAHRA
NIM : A. 310110040
KELAS : II A
PROGDI : PBSID

“Tugas Portofolio1”

Judul Novel : Tersenyumlah Untuk Cinta
Pengarang :Maria Cecillia
Penerbit :Sinar Matahrari, Jakarta
Tebal Buku :128 halaman
Cetakan : pertama @ jakarta

TERSENYUMLAH UNTUK CINTA

Udara pagi berhembus semilir lembut, terasa sejuk saat membelai kulit. Jam kira-kira menunjukan pukul 06.45 menit.para siswa SMU sudah banyak yang datang. Ada seorang gadis cantik yang berwajah agak sendu yang sedang berjalan kaki di halaman sekolahannya itu. Gadis berwajah sendu itu bernama Anita.
Anita langsung menuju ke ruang kelasnya, tiba-tiba dari dalam kelas. Ada seseorang lelaki yang tergesa-gesa berjalan keluar hampir saja mau menubruk Anita. Ternyata orang yang mau menubruk Anita itu bernama Rangga. Anita pun memandang wajah Rangga yang berkesipu malu. Sepertinya Anisa telah mengenal Rangga pada waktu bertemu di bioskop pada tahun lalu.
Bel sudah berbunyi, saatnya untuk masuk ruang kelas, tak lama kemudian datanglah seorang guru yang berwajah bulat, dan gendut.. guru tersebut bernama bu Anisa. Lalu bu Anisa menyapa kepada murid-muridnya dan memberitahukan bahwa sebentar lagi murid-muridnya akan menempuh ujian nasional. Murid-muridnya pun terasa kaget.
selengkap nya di. "http://nindhanindhut.blogspot.com/

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Suci Estiana mengatakan...

Mata Kuliah: Membaca Komprehensif
Nama : Suci Estiana Pamuji
NIM : A.310110061
Kelas : B

Rangkuman
Pengarang : Marsono
Tahun Terbit : 2006
Judul Buku : Fonetik
Kota Terbit : Yogyakarta
Penerbit : Gadjah Mada University Press

Fonetik (phonetics)ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bahasa itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) ( cf.Malmbreg, 1963:1;Verhaar, 1977:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) (Sudarjanto, 1974:1).
Jenis Fonetik:
~ Fonetik Organis
Fonetik (Fonetik artikulatoris atau fonetik fisiologis) ialah Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.
~ Fonetik Akustik
Ilmu yang mempelajari hakikat bunyi dan mengklasifikasikan bunyi berdasarkan hakikat bunyi tersebut.
~ Fonetik Auditoris
Mempelajari mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Terjadinya Bunyi
Terjadinya bunyi bahasa adalah adanya udara dari paru-paru yang dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar bersama-sama ketika sedang bernafas. udara yang di hembuskan mendapat hambatan pada alat-alat bicara sehingga terjadi bunyi-bunyi bahasa.
Dalam proses terjadinya bunyi bahasa terdapat alat-alat dalam bicara seperti:
~ Paru-paru
Berfungsi untuk bernafas. proses mengembang (pembesaran ruangan paru-paru) dan mengepis (pengecilan ruangan paru-paru) paru-paru yang dikerjakan oleh otot-otot paru-paru, otot perut, dan rongga dada berjalan terus secara teratur. Arus udara dari paru-paru yang menjadi sumber syarat mutlak terjadinya bunyi.
~ Pangkal tenggorokan (Laring/larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan. yang terbagi atas tulang rawan krikoid ( berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak dibelakang), dua tulang rawan aritenoid( bentuknya kecil sperti piramid terletak diatas tulang rawan krikoid), sepasang pita suara (fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru dengan mulut atau hidung), tulang rawan tiroid (berbentuk menonjol pada kaum laki-laki, sebenarnya tidak begitu mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa)
~ Rongga kerongkongan (Faring/ pharynx) adlah rongga yang terletak diantara pangkal tenggorokan dengan rongga mulut dan rongga hidung.Dalam pembentukan bunyi bahasa perananya hanya sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar.
~Langit-langit lunak (soft palate,velum)
Bunlyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak disebut bunyi velat.
~ Langit-langit keras ( Hard Palate, Palatum)
Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah.
~ Gusi dalam ( Alveola, Alveolum)
Dalam bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi (alveola, alveolum) disebut alveolar
~ Gigi (Teeth,Denta)
Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah (tidak banyak berperan), dan gigi atas (berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi yang bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah)
~Bibir (Lip, Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, bibir bawah dan atas. Pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktif.
~ Lidah
Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan penting. Lidah dapat dibagi menjadi 5 bagian akar lidah (root) bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan radiko-farigal, pangkal lidah (dorsum) bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar, tengah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal, ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko-palatal.

Anonim mengatakan...

Nama : PIPIT DWI SURYANI
Nim :A310110053
Kelas :A
Sumber :Verhaar, J.W.M.2010. “Asas-asas Linguistik Umum”.Yogyakarta:Gajah Mada Univesity Press.

FONETIK
Fonetik adalah cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar “fisik” bunyi-bunyi bahasa. Ada dua segi dasar “fisik” tersebut yaitu segi alat-alat bicara serta penggunaanya dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dan sifat-sifat akustik bunyi yang telah dihasilkan.

JENIS-JENIS FONETIK

1)Fonetik Artikulatoris
Fonetik artikulatoris membahas bunyi-bunyi bahasa menurut cara dihasilkannya dengan alat-alat bicara. Bunyi bahasa dibedakan sebagai yang “segmental” dan yang “suprasegmental”.
Contoh bunyi segmental yaitu kata Indonesia dan. Kata itu terdiri dari bunyi [d], [a], dan [n]. jadi ketiga bunyi itu adalah “segmen-segmen” dari kata dan itu.
Dalam fonetik artikulatoris hal pertama yang harus dibicarakan adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa.Misalnya paru-paru untuk bernapas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah.
2)Fonetik Akustik
Fonetik akustik menyelidiki bunyi menurut sifat-sifatnya sebagai getaran udara. Udara yang bergetar adalah udara yang bergerak dalam gelombang-gelombang.
Ada 3 hal yang di bahas dalam fonetik akustik:
1)Frekuensi atau titinada
Kita dapat menagkap frekuensi gelombang sebagai “titinada”. Agar lebih mudah memakai istilah “titinada” sebagai pengganti istilah frekuensi.Ritmenya diukur dengan frekuensi persatuan waktu secara tradisional diukur dengan satuan detik.
2)Amplitudo
Apa yang ditangkap telingga kita sebagai “kerasnya” atau “nyaringnya” bunyi secara akustik berpangkal pada luasnya getaran udara atau “amplitudo) bersifat netral terhadap frekuensi atau titinada.
3) Resonansi
Resonansi terjadi bila suatu benda bergetar karena pengaruh suatu bunyi, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber.
3)Fonetik Auditoris
Mempeelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita. Fonetik auditoris lebih berkenaan dengan bidang kedokteran yaitu neurologi, meskipun tidak tertutup kemungkinan linguistik juga bekerja dalam kedua bidang fonetik itu.

TULISAN FONETIK
Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya dibuat berdasarkan huruf-huruf dari aksara latin. Abjad latin hanya mempunyai 5 buah huruf untuk melambangkan bunyi vocal yaitu a, I, e, o dan u padahal bahasa Indonesia hanya mempunyai 6 buah fonem vocal dengan sekian banyak alofonnya.

galonstya mengatakan...

Nama : Galuh Setya Oktari
NIM : A 310 110 099
Kelas : B

Rangkuman/ringkasan :
Judul Buku : Dasar-dasar Linguistik
Pengarang : Drs. Soeparno
Penerbit : PT. Mitra Gama Widya
Kota Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 1993

1. Hakikat Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system tanda arbitrer yang konvensional. Bahasa bersifat sistematik dan sistemik.
2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
b. Fungsi Khusus
Jakobson membagi fungsi bahasa atas enam macam, yakni fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual..
3. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi. Ilmu bahasa di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani Kuno bernama Plato ( 429 SM – 348 SM .
Sedangkan di dunia timur dimulai dari India pada lebih kurang empat abad sebelum masehi. Perkembangan bahasa di dunia timur ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “ Vyakarana “.
4. Linguistic dan Bidang Cakupannya
a. Mikrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Makrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang meliputi kaitannya dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Tipologi Bahasa
a. Tipologi Genealogis ( genetis ), bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan beberapa rumpun, dan selanjutnya rumpun-rumpun ini menurunkan beberapa bahasa dan dialek-dialek.
b. Tipologi Geografis ( areal ), setiap daerah/lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya.
c. Tipologi Struktural, menggunakan criteria struktur bahasa yang meliputi struktur morfologi, struktur morfosintaksis, struktur fraseologis, maupun struktur klausal.
6. Teori/aliran Linguistik
a. Teori/aliran Tradisional.
b. Teori/aliran structural
c. Teori/aliran transformasional
d. Teori/aliran tagmemik
e. Teori/aliran lain-lain
7. Variasi dan –Lek
a. Variasi Kronologis, disebabkan oleh factor keurutan waktu atau masa.
b. Variasi Geografis ( regional ), disebabkan oleh perbedaan geografis atau factor regional.
c. Variasi Sosial,disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
d. Variasi Fungsional, disebabkan oleh perbedaan fungsi pemakaian bahasa.
e. Variasi Gaya/Style, disebabkan oleh perbedaan gaya.
f. Variasi Kultural, disebakan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya.
g. Variasi Individual, disebabkan oleh perbedaan perorangan.
8. Hierarki Linguistis
A. Fonologi adalah subdisplin linguistic yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
 Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan arti.
 Fonemik khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti saja.
B. Morfologi adalah subdisiplin lingustik yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata.
C. Sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistic yang mempelajari tata susun frasa sampai kalimat.
D. Sematik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
9. Ortografi adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari ejaan.

galonstya mengatakan...

Nama : Galuh Setya Oktari
NIM : A 310 110 099
Kelas : B

Rangkuman/ringkasan :
Judul Buku : Dasar-dasar Linguistik
Pengarang : Drs. Soeparno
Penerbit : PT. Mitra Gama Widya
Kota Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 1993

1. Hakikat Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system tanda arbitrer yang konvensional. Bahasa bersifat sistematik dan sistemik.
2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
b. Fungsi Khusus
Jakobson membagi fungsi bahasa atas enam macam, yakni fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual..
3. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi. Ilmu bahasa di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani Kuno bernama Plato ( 429 SM – 348 SM .
Sedangkan di dunia timur dimulai dari India pada lebih kurang empat abad sebelum masehi. Perkembangan bahasa di dunia timur ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “ Vyakarana “.
4. Linguistic dan Bidang Cakupannya
a. Mikrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Makrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang meliputi kaitannya dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Tipologi Bahasa
a. Tipologi Genealogis ( genetis ), bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan beberapa rumpun, dan selanjutnya rumpun-rumpun ini menurunkan beberapa bahasa dan dialek-dialek.
b. Tipologi Geografis ( areal ), setiap daerah/lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya.
c. Tipologi Struktural, menggunakan criteria struktur bahasa yang meliputi struktur morfologi, struktur morfosintaksis, struktur fraseologis, maupun struktur klausal.
6. Teori/aliran Linguistik
a. Teori/aliran Tradisional.
b. Teori/aliran structural
c. Teori/aliran transformasional
d. Teori/aliran tagmemik
e. Teori/aliran lain-lain
7. Variasi dan –Lek
a. Variasi Kronologis, disebabkan oleh factor keurutan waktu atau masa.
b. Variasi Geografis ( regional ), disebabkan oleh perbedaan geografis atau factor regional.
c. Variasi Sosial,disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
d. Variasi Fungsional, disebabkan oleh perbedaan fungsi pemakaian bahasa.
e. Variasi Gaya/Style, disebabkan oleh perbedaan gaya.
f. Variasi Kultural, disebakan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya.
g. Variasi Individual, disebabkan oleh perbedaan perorangan.
8. Hierarki Linguistis
A. Fonologi adalah subdisplin linguistic yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
 Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan arti.
 Fonemik khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti saja.
B. Morfologi adalah subdisiplin lingustik yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata.
C. Sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistic yang mempelajari tata susun frasa sampai kalimat.
D. Sematik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
9. Ortografi adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari ejaan.

galonstya mengatakan...

Nama : Galuh Setya Oktari
NIM : A 310 110 099
Kelas : B

Rangkuman/ringkasan :
Judul Buku : Dasar-dasar Linguistik
Pengarang : Drs. Soeparno
Penerbit : PT. Mitra Gama Widya
Kota Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 1993

1. Hakikat Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system tanda arbitrer yang konvensional. Bahasa bersifat sistematik dan sistemik.
2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
b. Fungsi Khusus
Jakobson membagi fungsi bahasa atas enam macam, yakni fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual..
3. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi. Ilmu bahasa di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani Kuno bernama Plato ( 429 SM – 348 SM .
Sedangkan di dunia timur dimulai dari India pada lebih kurang empat abad sebelum masehi. Perkembangan bahasa di dunia timur ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “ Vyakarana “.
4. Linguistic dan Bidang Cakupannya
a. Mikrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Makrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang meliputi kaitannya dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Tipologi Bahasa
a. Tipologi Genealogis ( genetis ), bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan beberapa rumpun, dan selanjutnya rumpun-rumpun ini menurunkan beberapa bahasa dan dialek-dialek.
b. Tipologi Geografis ( areal ), setiap daerah/lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya.
c. Tipologi Struktural, menggunakan criteria struktur bahasa yang meliputi struktur morfologi, struktur morfosintaksis, struktur fraseologis, maupun struktur klausal.
6. Teori/aliran Linguistik
a. Teori/aliran Tradisional.
b. Teori/aliran structural
c. Teori/aliran transformasional
d. Teori/aliran tagmemik
e. Teori/aliran lain-lain
7. Variasi dan –Lek
a. Variasi Kronologis, disebabkan oleh factor keurutan waktu atau masa.
b. Variasi Geografis ( regional ), disebabkan oleh perbedaan geografis atau factor regional.
c. Variasi Sosial,disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
d. Variasi Fungsional, disebabkan oleh perbedaan fungsi pemakaian bahasa.
e. Variasi Gaya/Style, disebabkan oleh perbedaan gaya.
f. Variasi Kultural, disebakan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya.
g. Variasi Individual, disebabkan oleh perbedaan perorangan.
8. Hierarki Linguistis
A. Fonologi adalah subdisplin linguistic yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
 Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan arti.
 Fonemik khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti saja.
B. Morfologi adalah subdisiplin lingustik yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata.
C. Sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistic yang mempelajari tata susun frasa sampai kalimat.
D. Sematik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
9. Ortografi adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari ejaan.

galonstya mengatakan...

Nama : Galuh Setya Oktari
NIM : A 310 110 099
Kelas : B

Rangkuman/ringkasan :
Judul Buku : Dasar-dasar Linguistik
Pengarang : Drs. Soeparno
Penerbit : PT. Mitra Gama Widya
Kota Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 1993

1. Hakikat Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system tanda arbitrer yang konvensional. Bahasa bersifat sistematik dan sistemik.
2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
b. Fungsi Khusus
Jakobson membagi fungsi bahasa atas enam macam, yakni fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual..
3. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi. Ilmu bahasa di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani Kuno bernama Plato ( 429 SM – 348 SM .
Sedangkan di dunia timur dimulai dari India pada lebih kurang empat abad sebelum masehi. Perkembangan bahasa di dunia timur ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “ Vyakarana “.
4. Linguistic dan Bidang Cakupannya
a. Mikrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Makrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang meliputi kaitannya dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Tipologi Bahasa
a. Tipologi Genealogis ( genetis ), bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan beberapa rumpun, dan selanjutnya rumpun-rumpun ini menurunkan beberapa bahasa dan dialek-dialek.
b. Tipologi Geografis ( areal ), setiap daerah/lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya.
c. Tipologi Struktural, menggunakan criteria struktur bahasa yang meliputi struktur morfologi, struktur morfosintaksis, struktur fraseologis, maupun struktur klausal.
6. Teori/aliran Linguistik
a. Teori/aliran Tradisional.
b. Teori/aliran structural
c. Teori/aliran transformasional
d. Teori/aliran tagmemik
e. Teori/aliran lain-lain
7. Variasi dan –Lek
a. Variasi Kronologis, disebabkan oleh factor keurutan waktu atau masa.
b. Variasi Geografis ( regional ), disebabkan oleh perbedaan geografis atau factor regional.
c. Variasi Sosial,disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
d. Variasi Fungsional, disebabkan oleh perbedaan fungsi pemakaian bahasa.
e. Variasi Gaya/Style, disebabkan oleh perbedaan gaya.
f. Variasi Kultural, disebakan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya.
g. Variasi Individual, disebabkan oleh perbedaan perorangan.
8. Hierarki Linguistis
A. Fonologi adalah subdisplin linguistic yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
 Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan arti.
 Fonemik khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti saja.
B. Morfologi adalah subdisiplin lingustik yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata.
C. Sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistic yang mempelajari tata susun frasa sampai kalimat.
D. Sematik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
9. Ortografi adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari ejaan.

galonstya mengatakan...

Nama : Galuh Setya Oktari
NIM : A 310 110 099
Kelas : B

Rangkuman/ringkasan :
Judul Buku : Dasar-dasar Linguistik
Pengarang : Drs. Soeparno
Penerbit : PT. Mitra Gama Widya
Kota Penerbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 1993

1. Hakikat Bahasa
Bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system tanda arbitrer yang konvensional. Bahasa bersifat sistematik dan sistemik.
2. Fungsi Bahasa
a. Fungsi Umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial.
b. Fungsi Khusus
Jakobson membagi fungsi bahasa atas enam macam, yakni fungsi emotif, konatif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual..
3. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa
Sejarah perkembangan ilmu bahasa di dunia barat dimulai sejak dua puluh empat abad yang lalu, yaitu abad IV sebelum masehi. Ilmu bahasa di perkenalkan oleh seorang ahli filsafat bangsa Yunani Kuno bernama Plato ( 429 SM – 348 SM .
Sedangkan di dunia timur dimulai dari India pada lebih kurang empat abad sebelum masehi. Perkembangan bahasa di dunia timur ditandai dengan munculnya karya Panini yang berjudul “ Vyakarana “.
4. Linguistic dan Bidang Cakupannya
a. Mikrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam rangka kepentingan ilmu itu sendiri tanpa mengaitkan dengan ilmu lain dan tanpa memikirkan bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Makrolinguistik, adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang meliputi kaitannya dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Tipologi Bahasa
a. Tipologi Genealogis ( genetis ), bahasa berasal dari satu induk yang kemudian menurunkan beberapa rumpun, dan selanjutnya rumpun-rumpun ini menurunkan beberapa bahasa dan dialek-dialek.
b. Tipologi Geografis ( areal ), setiap daerah/lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya.
c. Tipologi Struktural, menggunakan criteria struktur bahasa yang meliputi struktur morfologi, struktur morfosintaksis, struktur fraseologis, maupun struktur klausal.
6. Teori/aliran Linguistik
a. Teori/aliran Tradisional.
b. Teori/aliran structural
c. Teori/aliran transformasional
d. Teori/aliran tagmemik
e. Teori/aliran lain-lain
7. Variasi dan –Lek
a. Variasi Kronologis, disebabkan oleh factor keurutan waktu atau masa.
b. Variasi Geografis ( regional ), disebabkan oleh perbedaan geografis atau factor regional.
c. Variasi Sosial,disebabkan oleh perbedaan sosiologis.
d. Variasi Fungsional, disebabkan oleh perbedaan fungsi pemakaian bahasa.
e. Variasi Gaya/Style, disebabkan oleh perbedaan gaya.
f. Variasi Kultural, disebakan oleh perbedaan budaya masyarakat pemakainya.
g. Variasi Individual, disebabkan oleh perbedaan perorangan.
8. Hierarki Linguistis
A. Fonologi adalah subdisplin linguistic yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
 Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa menghiraukan arti.
 Fonemik khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa yang membedakan arti saja.
B. Morfologi adalah subdisiplin lingustik yang mempelajari bentuk dan pembentukan kata.
C. Sintaksis diartikan sebagai subdisiplin linguistic yang mempelajari tata susun frasa sampai kalimat.
D. Sematik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
9. Ortografi adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari ejaan.

Dwie37w_D mengatakan...

TUGAS PORTOFOLIO 1
REPRODUKSI BACAAN

Nama : Dewi Asri Wulandari
Nim : A. 310110121
Kelas : 2C

Sinopsis dari buku :
Judul Buku : SPIRITUAL READING “Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca”
Penulis : Dr. Raghib As-Sirjani & Amir bin Muhammad Al-Madani
Penerbit : Darut Tauzi’ Maktabah Shaidul Fawaid
tahun terbit : 2007
tebal Buku : 210 hlm.
Sinopsis :
Tanpa membaca umat tidak akan berdiri. Karena itu, salah satu penanggung jawab Yahudi mengatakan, “Kita tidak takut dengan orang Islam. Sebab, orang Islam adalah umat yang tidak membaca.”
Membaca adalah prioritas utama bagi seorang pecinta ilmu. Membaca adalah jendela dunia. Kita dapat dengan mudah meneropong dunia hanya dengan membaca. Seperti mengasah sebila pisau, semakin diasa semakin tajam. Membaca pun demikian, semakin sering membaca semakin bertambahlah ilmu dan pemahaman seseorang. Rasanya hidup lebih bermakna dengan membaca. Bahkan membaca menjadi hal yang wajib dalam Islam. Allah menurunkan ayat pertamanya yang berisikan perintah membaca. Namun, meskipun terkadang kita menyadari akan hal itu, seringkali kita malah kesulitan dalam menentukan prioritas pertama yang harus kita baca.
Syahdan, usai perang Badar, 70 orang musyrikin Quraisy berhasil ditawan kaum Muslimin. Angka yang cukup fantastis untuk dijadikan alat tekan bagi kabilah Quraisy di Mekkah. Namun, Rasulullah mengambil kebijakan lain. Sebagian tawanan dibebaskan dengan syarat mengajari membaca 10 orang muslim. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam meyakini, membaca adalah langkah penting yang mengantarkan umat Islam ke gerbang kejayaan. Dan, sederet nama shahabat yang muncul kemudian sebagai gudang ilmu, menjadi bukti kebenaran analisis beliau. Umat Islam pun berjaya sebagai pelopor tradisi keilmuan pada kurun-kurun berikutnya. Namun, kini umat Islam identik sebagai obyek dari berbagai arus informasi. Kaum muslimin puas duduk sebagai umat yang tertinggal.
Dr. Raghib As-Sirjani dan Amir Al-Madari meyakini sebab kemunduran umat ini adalah hilangnya budaya baca yang sebelumnya menjadi karakter khasnya. Lewat buku ini, kedua penulis tak sekedar menyajikan teori atau motivasi kosong belaka, namun disertai tuntunan praktis bagi kalian dalam memilah, mengolah, dan menyerap berbagai informasi yang kalian baca.
Motivasi dan tips cerdas untuk mengajak kalian lebih 'bersahabat' dengan buku. Terlebih penulis menyisipkan daftar prioritas buku-buku yang harus kalian baca. Sebuah titik tolak penting menuju kemajuan dan kejayaan umat Islam. Bukankah wahyu pertama Al-Qur'an adalah perintah untuk membaca.
Dilengkapi dengan : - Tips membaca yang efektif -
- Tips membaca cepat
- Tips menguasai apa yang kita baca
- Apa yang semestinya kita baca
- Cara Salafus shalih mengamalkan perintah ”IQRA’” (Bacalah)
- Dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan membaca


selengkapnya bisa di lihat http://dwie37wd.blogspot.com/2012/03/tugas-portofolio-1.html

Diah Ayu Probo Lestari mengatakan...

NAMA :DIAH AYU PROBO LESTARI
NIM :A310110022
KELAS :2A

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Tahun :2008
Penerbit : Indo Suara 8f,No8,Ning Xia Rd
Tebal Buku :162 halaman

Novel Surat Kecil Untuk Tuhan kaya Agnes Davonar ini merupakan novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata (fakta ) perjalanan hidup yang dialami seorang gadis remaja . Dalam novel ini secara garis besar merupakan perjuangan gadis remaja yang melawan kanker ganas Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).Dialah Gita Sesa Wanda Cantika,kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998.Gadis inilah tokoh utama dalam novel yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya 5 hari.Kanker itu mengerogoti bagian wajahnya hingga terlihat buruk menjadi seperti monster.Walau dalam keadaan sulit keke tetab berjuan untuk hidup dan seolah seperti gadis normal lainnya.Pada awalnya keke terbangun dengan mat memerah kmudian hidung keke berdarah.Ayahnya membawanya ke Dokter untuk diperiksa.Keke hanya berfikir kalau penyakit yang menyerangnya hnya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley.Tapi semua dugaan itu salah,ayah mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas .Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari.Ayahnya merahasiakan kanker itu darinya,ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilangan sebagian wajah kiri.
Hari berlanjut wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tenis dn perlahan sebesar buah kelapa.Keke menangis ,taypi tidak ada yang mau mengatakan penyakit yang dideritanya.Dia mencoba menjalani kehidupan senormal mungkin,namun kanker itu menghalangi langkahnya.Keke tidak ingin menangis dan berfikir dia sakit ,walau dia sadar hidupnya tidak lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang untuknya hingga bertahan selama tiga tahun.Dia pun menulis surat kecil pada Tuhan,semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.Nafasnya berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadh puasa dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Novel tersebut menceritakan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh sehingga membuat pembaca terhanyut dalam ceritanya,novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan keke dalam melawan kanker.
Dalam novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan,namun kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Kisah yang mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya.Semangat seseorang yang tidak mengenal putus asa untuk tetap bangkit.Novel tersebut mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari ALLAH dan yekin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Diah Ayu Probo Lestari mengatakan...

NAMA :DIAH AYU PROBO LESTARI
NIM :A310110022
KELAS :2A

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Tahun :2008
Penerbit : Indo Suara 8f,No8,Ning Xia Rd
Tebal Buku :162 halaman

Novel Surat Kecil Untuk Tuhan kaya Agnes Davonar ini merupakan novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata (fakta ) perjalanan hidup yang dialami seorang gadis remaja . Dalam novel ini secara garis besar merupakan perjuangan gadis remaja yang melawan kanker ganas Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).Dialah Gita Sesa Wanda Cantika,kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998.Gadis inilah tokoh utama dalam novel yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya 5 hari.Kanker itu mengerogoti bagian wajahnya hingga terlihat buruk menjadi seperti monster.Walau dalam keadaan sulit keke tetab berjuan untuk hidup dan seolah seperti gadis normal lainnya.Pada awalnya keke terbangun dengan mat memerah kmudian hidung keke berdarah.Ayahnya membawanya ke Dokter untuk diperiksa.Keke hanya berfikir kalau penyakit yang menyerangnya hnya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley.Tapi semua dugaan itu salah,ayah mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas .Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari.Ayahnya merahasiakan kanker itu darinya,ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilangan sebagian wajah kiri.
Hari berlanjut wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tenis dn perlahan sebesar buah kelapa.Keke menangis ,taypi tidak ada yang mau mengatakan penyakit yang dideritanya.Dia mencoba menjalani kehidupan senormal mungkin,namun kanker itu menghalangi langkahnya.Keke tidak ingin menangis dan berfikir dia sakit ,walau dia sadar hidupnya tidak lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang untuknya hingga bertahan selama tiga tahun.Dia pun menulis surat kecil pada Tuhan,semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.Nafasnya berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadh puasa dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Novel tersebut menceritakan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh sehingga membuat pembaca terhanyut dalam ceritanya,novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan keke dalam melawan kanker.
Dalam novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan,namun kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Kisah yang mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya.Semangat seseorang yang tidak mengenal putus asa untuk tetap bangkit.Novel tersebut mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari ALLAH dan yekin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

Diah Ayu Probo Lestari mengatakan...

NAMA :DIAH AYU PROBO LESTARI
NIM :A310110022
KELAS :2A

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Tahun :2008
Penerbit : Indo Suara 8f,No8,Ning Xia Rd
Tebal Buku :162 halaman

Novel Surat Kecil Untuk Tuhan kaya Agnes Davonar ini merupakan novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata (fakta ) perjalanan hidup yang dialami seorang gadis remaja . Dalam novel ini secara garis besar merupakan perjuangan gadis remaja yang melawan kanker ganas Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).Dialah Gita Sesa Wanda Cantika,kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998.Gadis inilah tokoh utama dalam novel yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya 5 hari.Kanker itu mengerogoti bagian wajahnya hingga terlihat buruk menjadi seperti monster.Walau dalam keadaan sulit keke tetab berjuan untuk hidup dan seolah seperti gadis normal lainnya.Pada awalnya keke terbangun dengan mat memerah kmudian hidung keke berdarah.Ayahnya membawanya ke Dokter untuk diperiksa.Keke hanya berfikir kalau penyakit yang menyerangnya hnya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley.Tapi semua dugaan itu salah,ayah mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas .Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari.Ayahnya merahasiakan kanker itu darinya,ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilangan sebagian wajah kiri.
Hari berlanjut wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tenis dn perlahan sebesar buah kelapa.Keke menangis ,taypi tidak ada yang mau mengatakan penyakit yang dideritanya.Dia mencoba menjalani kehidupan senormal mungkin,namun kanker itu menghalangi langkahnya.Keke tidak ingin menangis dan berfikir dia sakit ,walau dia sadar hidupnya tidak lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang untuknya hingga bertahan selama tiga tahun.Dia pun menulis surat kecil pada Tuhan,semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.Nafasnya berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadh puasa dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Novel tersebut menceritakan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh sehingga membuat pembaca terhanyut dalam ceritanya,novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan keke dalam melawan kanker.
Dalam novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan,namun kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Kisah yang mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya.Semangat seseorang yang tidak mengenal putus asa untuk tetap bangkit.Novel tersebut mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari ALLAH dan yekin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

Diah Ayu Probo Lestari mengatakan...

NAMA :DIAH AYU PROBO LESTARI
NIM :A310110022
KELAS :2A

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Tahun :2008
Penerbit : Indo Suara 8f,No8,Ning Xia Rd
Tebal Buku :162 halaman

Novel Surat Kecil Untuk Tuhan kaya Agnes Davonar ini merupakan novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata (fakta ) perjalanan hidup yang dialami seorang gadis remaja . Dalam novel ini secara garis besar merupakan perjuangan gadis remaja yang melawan kanker ganas Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).Dialah Gita Sesa Wanda Cantika,kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998.Gadis inilah tokoh utama dalam novel yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya 5 hari.Kanker itu mengerogoti bagian wajahnya hingga terlihat buruk menjadi seperti monster.Walau dalam keadaan sulit keke tetab berjuan untuk hidup dan seolah seperti gadis normal lainnya.Pada awalnya keke terbangun dengan mat memerah kmudian hidung keke berdarah.Ayahnya membawanya ke Dokter untuk diperiksa.Keke hanya berfikir kalau penyakit yang menyerangnya hnya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley.Tapi semua dugaan itu salah,ayah mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas .Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari.Ayahnya merahasiakan kanker itu darinya,ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilangan sebagian wajah kiri.
Hari berlanjut wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tenis dn perlahan sebesar buah kelapa.Keke menangis ,taypi tidak ada yang mau mengatakan penyakit yang dideritanya.Dia mencoba menjalani kehidupan senormal mungkin,namun kanker itu menghalangi langkahnya.Keke tidak ingin menangis dan berfikir dia sakit ,walau dia sadar hidupnya tidak lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang untuknya hingga bertahan selama tiga tahun.Dia pun menulis surat kecil pada Tuhan,semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.Nafasnya berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadh puasa dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Novel tersebut menceritakan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh sehingga membuat pembaca terhanyut dalam ceritanya,novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan keke dalam melawan kanker.
Dalam novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan,namun kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Kisah yang mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya.Semangat seseorang yang tidak mengenal putus asa untuk tetap bangkit.Novel tersebut mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari ALLAH dan yekin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

Diah Ayu Probo Lestari mengatakan...

NAMA :DIAH AYU PROBO LESTARI
NIM :A310110022
KELAS :2A

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Tahun :2008
Penerbit : Indo Suara 8f,No8,Ning Xia Rd
Tebal Buku :162 halaman

Novel Surat Kecil Untuk Tuhan kaya Agnes Davonar ini merupakan novel yang dibuat berdasarkan kisah nyata (fakta ) perjalanan hidup yang dialami seorang gadis remaja . Dalam novel ini secara garis besar merupakan perjuangan gadis remaja yang melawan kanker ganas Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).Dialah Gita Sesa Wanda Cantika,kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998.Gadis inilah tokoh utama dalam novel yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya 5 hari.Kanker itu mengerogoti bagian wajahnya hingga terlihat buruk menjadi seperti monster.Walau dalam keadaan sulit keke tetab berjuan untuk hidup dan seolah seperti gadis normal lainnya.Pada awalnya keke terbangun dengan mat memerah kmudian hidung keke berdarah.Ayahnya membawanya ke Dokter untuk diperiksa.Keke hanya berfikir kalau penyakit yang menyerangnya hnya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley.Tapi semua dugaan itu salah,ayah mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas .Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari.Ayahnya merahasiakan kanker itu darinya,ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilangan sebagian wajah kiri.
Hari berlanjut wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tenis dn perlahan sebesar buah kelapa.Keke menangis ,taypi tidak ada yang mau mengatakan penyakit yang dideritanya.Dia mencoba menjalani kehidupan senormal mungkin,namun kanker itu menghalangi langkahnya.Keke tidak ingin menangis dan berfikir dia sakit ,walau dia sadar hidupnya tidak lama lagi.Tuhan memberikan nafas panjang untuknya hingga bertahan selama tiga tahun.Dia pun menulis surat kecil pada Tuhan,semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.Nafasnya berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadh puasa dan idul fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Novel tersebut menceritakan kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh sehingga membuat pembaca terhanyut dalam ceritanya,novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan keke dalam melawan kanker.
Dalam novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan,namun kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
Kisah yang mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya.Semangat seseorang yang tidak mengenal putus asa untuk tetap bangkit.Novel tersebut mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari ALLAH dan yekin bahwa setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Sastra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011






OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

indah wahyu N mengatakan...

Nama : Indah Wahyuningsih
NIM : A310110016
Kelas: 2A
Progdi: PBSID

Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu

Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Ilmu lingguistik juga mengalami tiga perkembangan yaitu tahap pertama adalah spekulasi dimana cara pengambilan keputusan dilakukan dengan sikap spekulatif yaitu dibuat tanpa didukung data-data empiris dan dilaksanakan tanpa prosedur-prosedur tertentu. Tahap kedua yaitu observasi dan klasifikasi,pada tahap ini para ahli bahasa mulai mengumpulkan dan menggolongkan fakta bahasa dengan teliti tanpa diberi teori yang mendukung. Setelah kedua tahap itu, tahap terakhir adalah perumusan teori dimana setiap disiplin ilmu memahami masalah-masalah yang ada kemudian mengajukan pertanyaan tentanng masalah tersebut berdasarkan data empiris. Berikutnya adalah merumuskan hipotesis untuk menjawab pertanyaan dan mengujinya berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Linguistik sebagai ilmu empiris berusaha mencari kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang diteliti. Ciri-ciri hakiki bahasa yang pertama yaitu bahasa adalah bunyi ujaran, kedua bahasa bersifat unik dan memiliki ciri khas masing-masing, ketiga bahasa sebagai suatu system, keempat bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu dan bersifat dinamis, kelima linguistik mendekati bahasa secara deskriptif bukan preskriptif.
Iilmu linguistik dibagi menjadi beberapa subdisiplin linguistik seperti linguistik umum yang mengkaji bahasa secara umum bukan bahasa tertentu, linguistik khusus mengkaji bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas, sedangkan linguistik diakronik menkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas dari awal sampai punahnya bahasa tersebut. Linguistik mikro (mikrolinguistik) yaitu mengkaji struktur internal bahasa pada umumnya, sedangkan linguistik makro (makrolinguistik) mengkaji faktor-faktor luar bahasa. Masih banyak subdisiplin linguistik yang dibagi berdasarkan tujuan dan alirannya.

selanjutnya
http://indahsajjalah.blogspot.com

safa'atul lubis mengatakan...

Nama : Safa'atul Lubis

NIM : A 310 110 029

Kelas : II A

Mata Kuliah : Membaca Komprehensif


Dari Buku :

Judul Buku : Metode Penelitian Sastra ( Analisis Stuktur Puisi )

Pengarang : Siswanto

Penerbit : Pustaka Pelajar

Kota terbit : Yogyakarta

Tahun terbit : 2011






OPINI :


Metode dalam penelitian sastra ini sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kritik sastra, sebab dalam melakukan kritik ( kajian atau telaah ) secara prosedural dengan hasil kritik yang objektif, transparan, dan tidak membias (unbiased) dan membutuhkan metode yang ketat. Berkebalikan dengan pemikiran tersebut, kritik karya sastra yang ada selama ini justru lebih didominasi oleh kritik sastra jenis impresif, yang lebih mengedepankan sisi kesan dan intuisi pengkaji tanpa dibarengi dengan metode yang sistematis.

http://cruewwhell.blogspot.com

Hanivah Novita mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

silahkan comment di sini

Template by:

Free Blog Templates