Sabtu, 10 Maret 2012

Motivating reading comprehension concept-oriented reading instruction

e-book penunjang pembelajaran membaca komprehensif

download e-book

12 comments:

Anonim mengatakan...

Nama : Destya Pratama Sulistiani
Kelas : 2B
Nim : A310110097
Makul : Membaca Komprehensif


A. RINGKASAN BACAAN

MORFEM DAN RUANG LINGKUPNYA

1. HAKIKAT MORFEM
Morfem dari kata “morphe” dan “ema” (sebagai akhiran). Morphe berarti bentuk, sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Dengan kata lain, dapat pula disebutkan bahwa “morfem” adalah kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan dapat dibedakan artinya. Misalnya kata motor terdiri atas satu morfem. Dalam kata tersebut tidak ada unsure lain yang ikut membentuk kata motor selain unsure motor itu sendiri. Selain itu, kata bermotor terdiri atas dua unsure, yakni unsure ber dan motor.
Dengan kata lain, hal ini dapat pula disebutkan bahwa bermotor terdiri dari atas dua morfem , yakni morfem ber dan morfem motor. Ada beberapa contoh dibawah ini agar mudah memahami contoh morfem lebih jelas.
Motor : satu morfem ( motor )
Ber- motor : dua morfem ( ber; motor)
Motor- motoran : tiga motor (motor; motor; an)
Duduk dimotor : tiga morfem (duduk ;di; motor)
Motornya : dua morfem ( motor; nya)
Di motornya : tiga morfem ( di; motor;nya)
Contoh lain yang sederhana misalnya : Perikemanusiaan
Ber : sebagai imbuhan awal
Peri : sebagai imbuhan awal
Ke-an :sebagai imbuhan awal gabungan
Manusia : sebagai kata dasar
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya morfem membentuk kata dasar, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa morfem belum tentu kata, sedangkan kata sudah pasti termasuk morfem.

2. JENIS – JENIS MORFEM
Morfem adalah bentuk bahasa terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam kalimat. Morfem dibedakan atas tiga bagian:
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sendiri dan memiliki arti. Contoh morfem bebas seperti kata rumah,pergi, gerak, pulang,kita ilmu, ibu, dan sebagainya. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar , dapat juga berupa pokok kata. Contoh :
a) Yang berupa kata dasar
Kata-kata ayah, minum, Yuma,kamu, mobil, minum, roda, motor, dan sebagainya, merupakan kata dasar yang telah mengandung makna secara leksikal walaupun dibentuk oleh unsure atau morfem lain. Dengan demikian, sebuah morfem bebas dapat juga berupa pokok kata.
b) Yang berupa pokok kata
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan atau ucapan namun secara bergantung pada makna yang lain. Contoh:
Bermain , contoh tersebut mempunyai dua morfem yaitu ber; main, tapi main terkadang jarang sekali untuk digunakan atau dipakai . Contoh lain temu,jabat, main, rangkak, juang dan sebagainya.

b. Morfem Terikat
Morfem Terikat ialah morfem yang selalu melekat pada morfem yang lain atau dapat memiliki makna setelah bergabung dengan morfem yang bebas( mempunyai kata dasar). Contoh: Ber, ter, me, se, di,0kan, per, -an, -kan,i, -wan, -man,-wati, ke mempunyai arti setelah mengikatkan diri pada morfem yang lain. Contoh:
Burung itu ditangkap oleh mas Yuma
Ali bersepeda ke kantor Yuma pressindo
Bunga itu bermekaran ditaman Yuma perkasa
Contoh lain:
Kebebasan : dua morfem
1. Ke- an : dua morfem
2. Bebas : morfem bebas

Semuanya harus memiliki morfem bebas untuk memiliki makna dalam satu kalimat.

c. Morfem Setengah Bebas
Makna yang tergantung pada makna lain pada beberapa morfem yanf tidak dapat berdiri sendiri tetapi mempunyai sifat bebas. Contoh: pada, kepada, dari,daripada, tentang, sebab, karena, walaupun, meskipun,dan sebagainya.
Dari pernyataan diatas yang dapat saya tulis maka dapat dikatakan bahwa “morfem” dan kata memiliki kategori yang berbeda ketika dilihat dari aspek kebermaknaannya secara langsung. Morfem belum tentu kata, akan tetapi kata sudah pasti morfem.


Sumber:
Rohmadi, Muhammad. dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta. Yuma Pustaka.

embun keabadian mengatakan...

NAMA : RIZKA RAHMA PRADANA
NIM : A.310110163
AZAB DAN SENGSARA
KARYA : MERARI SIREGAR
Novel ini menceritakan kehidupan seorang anak gadis yang berasal dari kampumg Sipirok , Batak pertengahan Karesidenan Tapanuli gadis tersebut bernama Mariamin. Mariamin dilahirkan oleh Ibunya bernama Nuria dan Bapaknya bernama Sutan Baringin serta memiliki adik laki-laki. Sebelum menikahi Nuria , Sutan Baringin sudah mempunyai istri tetapi masa hidup istrinya sengsara karena perlakuan Sutan Baringin yang kasar. Sutan Baringin sifatnya bengis , angkuh, hatinya amat tinggi dan tidak tahu hormat kepada orang lain. Singkat cerita akhinya Sutan Baringin menikah dengan Nuria sang pujan hatinya itu, kemudian lahirlah anak pertamanya yang diberi nama Mariamin. Kehidupan keluarga Mariamin sangat sengsara, setiap hari Nuria mendapatkan perlakuan kasar. Selang beberapa hari kekayaan Sutan Baringin habis dengan sekejap karena terlalu banyak masalah yang menimpanya. Sekarang mereka tinggal disebuah rumah yang terbuat dari bambu terletak dipinggir sungai. Sutan Baringin selalu sakit-sakitan dan tidak pernah mau meminum obat yang sudah disediakan istrinya. Sebelum meninggal Sutan Baringin menitip pesan kepada Nuria supaya merawat anaknya dengan bain-baik. Tidak berselang lama Sutan Baringin meninggal dunia, satu keluarga yang dirumah tersebut berduka cita. Untuk menyambung hidupnya Mariaminlah yang bekerja.
Aninu’ddin adalah anak kaka Pada saat umur delapan tahun Aminu’ddin disuruh orang tuanya untuk sekolah, Mariamin juga disekolahkan oleh orang tuanya karena orang tuanya mengiginkan anaknya dapat membaca dan menulis. Setiap hari mereka selalu bermain bersama, setelah menginjak masa remaja mereka jatuh hati. Selang beberapa hari Aminu’ddin datang kerumah Mariamin dan memberitahukan bahwa dia akan ke Deli untuk mencari kerja. Pada saat itu Ibunya Mariamin sedang sakit. Bergegaslah Aminu’ddin pulang untuk bersiap-siap berangkat ke Deli. Ibunya yang mengetahui anaknya bersedih segera memberikan nasehat.Hari demi hari mereka lewati sendiri, setalah beberapa tahun Aminu’ddin yang sudah bekerja ingin pulang ketanah kelahirannya itu dan segera menikahi Mariamin. Tetapi orang tuanya tidak menyetujuhi dan orang tua Aminu’ddin segera mencarikan calon istri buat dirinya. Aminu’ddin merasa kecewa karena calon istrinya tidak sesuai. Apa boleh buat Aminu’ddin menikahinya karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya.
Mariamin merasa kecewa karena Aminu'ddin tidak menepati janjinya. Selang beberapa hari Aminu’ddin beserta istrinya datang kerumah Mariamin untuk meminta maaf. Ibunya menyuruh masuk dan membacakan surat yang ditulis Mariamin. Setelah meminta maaf kepada Ibunya Mariamin, Aminu’ddin beserta istrinya pulang. Mariamin akhirnya memutuskan menikah dengan Kasibun yang terkenal dengan kekayaanya juga. Hidup Mariamin juga sengsara karena perlakuan kasar yang dilakukan suaminya. Setelah mengetahui Mariamin bertemu dengan Aminu’ddin si Kasibun memperlakukan istrinya semakin kasar. Mariamin yang diperlakukan seperti itu tidak terima dan melaporkan kepada polisi. Akhirnya si Kasibun mendapat denda dan bercerai dengan istrinya. Mariamin langsung kembali kerumah yang dahulu mereka tempati bersama keluarganya, tetapi rumah tersebut sudah tidak ada. Akhirnya Mariamin hidup sebatang kara dan kesehariannya dia sering sakit-sakitan. Tidak lama kemudian Mariamin meninggal dunia.

jezy briLyanegradicia mengatakan...

TUGAS REPRODUKSI BACAAN
Nama : Yesi Nur Cahyati
NIM : A310110079
Kelas : II B
Liguistik Suatu Pengantar
A. LINGUISTIK SEBAGAI ILMU
Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut ilmu. Sebagai ringkasan ciri-ciri keilmuan linguistik telah disimpulkan oleh tiga orang linguis sebagai berikut ini :
Dalam bukunya General Linguistics, Robins (1968) menganjurkan :
1. Terperas (exhaustiveness)
2. Mantap, tiada pertentangan (consistency)
3. Economis (economy)
Francis (1981) mengajukan :
1. Simpel (simplicity)
2. Mantap, tiada pertentangan (consistency)
3. Lengkap dan berguna (completeness and usefulness)
Dalam bukunya Linguistics, Crystal (1973) mensyaratkan sebagai berikut :
1. EKSPLISIT ( explicitness)
Eksplisit berarti tidak ngawur, tidak ada makna ganda, disusun dan dirumuskan secara penuh dan menyeluruh dan tidak ada tabrakan antara satu peraturan dengan peraturan lainnya.
2. SISTEMATIK (systematicness)
Seperangkat aturan akan berkadar sistematik.Cronologi, morfologi, sintaksis dan semantik, maka tiap tahap haruslah dianalisis secara tuntas, sampai ke akar-akarnya. Kemudian setelah keempat tahap dianalisis, maka aka nada hasil analisis yang bernada sama, analisis setiap tahap mendukung analisis tahap lainnya. Ini namanya sistematik.
3. OBYEKTIF (objectivity)
Obyektif berarti memberikan sesuatu (sifat, hakikat, keadaan) apa adanya, bebas dari perasaan dan pertimbangan pribadi, yaitu wujud sebenarnya yang hakiki.
B. TUGAS TUGAS LINGUISTIK
Para ilmuan umumnya sepakat bahwa tugas atau fungsi ilmu pengetahuan biasanya diringkas dalam :
1) Tugas deskriptif dan eksploratif (menerangkan).
2) Tugas porediktif dan pengembangan (mempredisi)
3) Tugas control (mengotrol dan mengendalikan kondisi kebahasaan supaya bisa mencapai hal-hal yang diharapkan dan menjauhi yang dihindarkan)

D. BAHASA SEBAGAI OBYEK STUDI LINGUISTIK
Untuk melihat mekanisme bahasa ini kita perhatikan dua dikotomi yang dianjurkan oleh Ferdinand de Saussure.
Dikotomi yang dimaksud ialah :
1. Langue – parole , dan
2. Tautan sintagmik – tautan paradigmatik
Langue itu sesuatu kumpulan berbahasa dengan pembawaan yang telah membatin pada setiap manusia. Parole itu adalah ujaran seseorang, yaitu apa yang diucapkan dan apa yang didengar oleh pihak penanggap ujaran. Menurut Saussure kalimat apapun adalah satu rangkaian tanda –tanda, yang satu sama yang lainnya mempunyai perbedaan dan setiap tanda itu memberikan arti atas makna keseluruhan. Rangkaian satu tanda dengan yang lainnya membentuk tautan sintagmatik (syntagmatik relationship).
E. HAKIKAT BAHASA
1. BAHASA ITU SISTEMATIK
Sistematik berarti mempunyai aturan atau pola.
2. BAHASA ITU MANASUKA (ARBITERASI)
Manasuka berarti seenaknya, asal bunyi, tidak ada hubungan logis dengan kata-kata sebagai symbol dengan yang disimbolkannya.
3. BAHASA ITU UCAPAN / VOKAL
sistem tulisan berfungsi sebagai pelestari ujaran bukannya mengatur ujaran.
4. BAHASA ITU SIMBOL
Simbol adalah sejenis tanda juga, namun tidak semua tanda adalah simbol. Bahasa manusia itu adalah simbol dari perasaan keinginan harapan dan sebagainya.
5. BAHASA ITU MENGACU PADA DIRINYA
Manusia demikian hebatnya, bisa bicara tentang bicaranya : jadi ujaran sebagai obyek ujaran. Inilah yang dalam linguistik menggunakan bahasa untuk menganalisis bahasa secara ilmiah, jadi termasuk metalanguage.
6. BAHASA ITU MANUSIAWI
Bahwa manusia yang berbahasa sedangkan hewan-hewan lainnya tidak berbahasa. Maka kesimpulan kita manusia itu adalah homo gramaticus, yakni hewan yang bertata bahasa.
7. BAHASA ITU KOMUNIKASI
Fungsi terpenting dari bahasa adalah alat komunikasi dan interaksi. Kata “komunikasi” mencakup makna mengerti dan berbicara, mendengar dan membahas tindakan.
Sumber :
Al wasilah. A. chaedar.1993.LinguistikSuatuPengantar.Bandung.Angkasa

jezy briLyanegradicia mengatakan...

TUGAS REPRODUKSI BACAAN
Nama : Yesi Nur Cahyati
NIM : A310110079
Kelas : II B
Liguistik Suatu Pengantar
A. LINGUISTIK SEBAGAI ILMU
Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut ilmu. Sebagai ringkasan ciri-ciri keilmuan linguistik telah disimpulkan oleh tiga orang linguis sebagai berikut ini :
Dalam bukunya General Linguistics, Robins (1968) menganjurkan :
1. Terperas (exhaustiveness)
2. Mantap, tiada pertentangan (consistency)
3. Economis (economy)
Francis (1981) mengajukan :
1. Simpel (simplicity)
2. Mantap, tiada pertentangan (consistency)
3. Lengkap dan berguna (completeness and usefulness)
Dalam bukunya Linguistics, Crystal (1973) mensyaratkan sebagai berikut :
1. EKSPLISIT ( explicitness)
Eksplisit berarti tidak ngawur, tidak ada makna ganda, disusun dan dirumuskan secara penuh dan menyeluruh dan tidak ada tabrakan antara satu peraturan dengan peraturan lainnya.
2. SISTEMATIK (systematicness)
Seperangkat aturan akan berkadar sistematik.Cronologi, morfologi, sintaksis dan semantik, maka tiap tahap haruslah dianalisis secara tuntas, sampai ke akar-akarnya. Kemudian setelah keempat tahap dianalisis, maka aka nada hasil analisis yang bernada sama, analisis setiap tahap mendukung analisis tahap lainnya. Ini namanya sistematik.
3. OBYEKTIF (objectivity)
Obyektif berarti memberikan sesuatu (sifat, hakikat, keadaan) apa adanya, bebas dari perasaan dan pertimbangan pribadi, yaitu wujud sebenarnya yang hakiki.
B. TUGAS TUGAS LINGUISTIK
Para ilmuan umumnya sepakat bahwa tugas atau fungsi ilmu pengetahuan biasanya diringkas dalam :
1) Tugas deskriptif dan eksploratif (menerangkan).
2) Tugas porediktif dan pengembangan (mempredisi)
3) Tugas control (mengotrol dan mengendalikan kondisi kebahasaan supaya bisa mencapai hal-hal yang diharapkan dan menjauhi yang dihindarkan)

D. BAHASA SEBAGAI OBYEK STUDI LINGUISTIK
Untuk melihat mekanisme bahasa ini kita perhatikan dua dikotomi yang dianjurkan oleh Ferdinand de Saussure.
Dikotomi yang dimaksud ialah :
1. Langue – parole , dan
2. Tautan sintagmik – tautan paradigmatik
Langue itu sesuatu kumpulan berbahasa dengan pembawaan yang telah membatin pada setiap manusia. Parole itu adalah ujaran seseorang, yaitu apa yang diucapkan dan apa yang didengar oleh pihak penanggap ujaran. Menurut Saussure kalimat apapun adalah satu rangkaian tanda –tanda, yang satu sama yang lainnya mempunyai perbedaan dan setiap tanda itu memberikan arti atas makna keseluruhan. Rangkaian satu tanda dengan yang lainnya membentuk tautan sintagmatik (syntagmatik relationship).
E. HAKIKAT BAHASA
1. BAHASA ITU SISTEMATIK
Sistematik berarti mempunyai aturan atau pola.
2. BAHASA ITU MANASUKA (ARBITERASI)
Manasuka berarti seenaknya, asal bunyi, tidak ada hubungan logis dengan kata-kata sebagai symbol dengan yang disimbolkannya.
3. BAHASA ITU UCAPAN / VOKAL
sistem tulisan berfungsi sebagai pelestari ujaran bukannya mengatur ujaran.
4. BAHASA ITU SIMBOL
Simbol adalah sejenis tanda juga, namun tidak semua tanda adalah simbol. Bahasa manusia itu adalah simbol dari perasaan keinginan harapan dan sebagainya.
5. BAHASA ITU MENGACU PADA DIRINYA
Manusia demikian hebatnya, bisa bicara tentang bicaranya : jadi ujaran sebagai obyek ujaran. Inilah yang dalam linguistik menggunakan bahasa untuk menganalisis bahasa secara ilmiah, jadi termasuk metalanguage.
6. BAHASA ITU MANUSIAWI
Bahwa manusia yang berbahasa sedangkan hewan-hewan lainnya tidak berbahasa. Maka kesimpulan kita manusia itu adalah homo gramaticus, yakni hewan yang bertata bahasa.
7. BAHASA ITU KOMUNIKASI
Fungsi terpenting dari bahasa adalah alat komunikasi dan interaksi. Kata “komunikasi” mencakup makna mengerti dan berbicara, mendengar dan membahas tindakan.
Sumber :
Al wasilah. A. chaedar.1993.LinguistikSuatuPengantar.Bandung.Angkasa

dyan_mbajeng_community mengatakan...

Nama : Dian Sukma Raharja
NIM : a310110107
Kelas : 2b
Progdi : PBSID

tugas membaca komprehensif





Judul :Cinta Brontosaurus
Penulis : Raditya Dika
tahun terbit : 2008
penerbit : gagas media


Raditya dika adalah seorang novelis muda berbakat dari Indonesia ( satu-satunya yang paling aneh dari yg pernah hidup, piss bang !!!!! ). Kali ini saya mau membahas tentang resensi bukunya yang Judulnya Cinta Brontosaurus, buku ini adalah buku kedua setelah buku yang pertama yang berjudul kambing jantan (kalo gak salah !!!! ).


Di dalam buku ini terdapat 13 cerita yang unik , asik , sekaligus menggelitik setiap orang yang membacanya . Cerita di mulai dari kisah mobil timor kalengnya si radit (alias bang kambing jantan ) ini yang suka mogok. Seperti biasa, gaya nulis si Raditya dika tetep kayak ABG yang lagi nulis diary (tp nggak lebay juga kyak resensi ini , hehehe ), tapi alur ceritanya sudah jauh lebih mengalir . Sehingga kita bisa masuk terlarut kedalam cerita yang disampaikan.

Kelebihan dari novel ini adalah cara penyampaian cerita yang menggunakan kalimat atau kata – kata sehari – hari sehingga mudah untuk dimengerti oleh para pembaca. Dan juga kebodohan atau kejeniusan dari sang penulis dalam menyampaikan cerita dengan cara yang “konyol sekaligus aneh ” yang bisa membuat kita tertawa dan tersenyum ketika membaca novel ini. Kekurangan dari buku ini mungkin hanya pada kata – kata yag bisa dibilang vulgar( rodo jorok sitik ) tetapi tidak disensor, namun tidak menjadi sebuah masalah yang besar karena semua tertutupi dengan cara penyampaian cerita yang menarik.

Mungkin hanya ini yang dapat saya tulis di resensi ini , karena saya taunya segini & baca bukunya juga belom selesai . Jadi saya minta maaf yang sebesar-besar , karena sempurna itu milik andra and the backbone dan kesempurnaan milik Allah s.w.t.
billahi taufik wall hidayah , wassalamualaikum wr.wb ( malah kuliah subuh , hehehe !!!!?? )

Diposkan oleh dyan_mbajeng_community

riztyy puspittsarii tsi nuna dizzyy mengatakan...

Nama : Risty Agustiana Puspitasari
NIM : A310110180
Kelas : 2D
Tugas Membaca Komprehensif
Mereproduksi Bacaan
• Identitas Buku
Nama Buku : Linguistik Umum
Pengarang : Abdul Chaer
Tahun Terbit : 2007
Penerbit : Rineka Cipta
Halaman : 392 lembar
• Isi Buku
Buku “LINGUISTIK UMUM” karya Abdul Chaer mengkaji ilmu bidang Linguistik umum yang dibagi menjadi beberapa cabang antara lain :
1. Fonologi yaitu cabang Linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan tentang runtutan bunyi bahasa.
2. Morfologi yaitu cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
3. Sintaksis yaitu cabang linguistik yang mengkaji tatabahasa yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan.
4. Semantik yaitu ilmu yang mempelajari hubungan tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya, atau lebih singkatnya ilmu tentang makna atau arti.
5. Pragmatik yaitu kajian mengenai hubungan antara bahasa dengan konteks yang menjadi dasar dari penjelasan tentang pemahaman bahasa.
6. Wacana yaitu hubungan konteks sosial dalam pemakaian bahasa.
Dari penjelasan dibuku tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Linguistik adalah cabang ilmu yang mengkaji bahasa secara umum.

• Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan
Buku ini layak untuk dibaca dan dimiliki oleh kalangan mahasiswa ataupun kalangan umum . Buku ini mengkaji ilmu bidang Linguistik secara luas dan mendalam serta dilengkapi dengan contoh yang mempermudah untuk memahami apa yang jadi inti dari ilmu Linguistik itu sendiri.
 Kekurangan
Dalam penjelasan dan penjabaran materi disini ditemui kata-kata sukar yang sulit untuk dipahami. Dan dalam penggunaan bahasa terlalu formal dan terselip kata-kata asing yang semakin menambah kesukaran kosa kata. Penjelasannyapun terlalu bertele-tele.

• Kritik dan Saran
Seharusnya dalam penyusunan dan penggunaan bahasa tidak mempersulit pembaca untuk memahaminya. Penggunaan kosa kata asing sedikit dikurangi. Dalam pembahasan juga tidak perlu bertele-tele atau panjang-lebar, minimalis saja agar mudah dipahami.

mummu_as bay mengatakan...

NAMA : SYAIFUDIN MUBAROK
NIM : A310110005
KELAS : 2 A

RESUME
Judul Buku : Linguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Tahun Terbit : 2003
Penerbit : Rineka cipta

Objek Linguistik Bahasa

1. Pengertian bahasa
Menurut kridalaksana (1983, dan juga dalam djoko kentjono) “ Bahasa adalah system lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.”
2. Objek kajian linguistik
- Parole : merupakan objek konkret karena parole itu berwujud ujaran nyata yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa.
- Langue : merupakan objek yang abstrak karena langue itu berwujud sistem suatu bahasa tertentu secara keseluruhan.
- Langage : merupakan objek yang paling abstrak karena dia berwujud system bahasa secara universal
Yang dikaji linguistik secara langsung adalah parole, karena parole itulah yang berwujud konkret, yang nyata, yang dapat diamati, atau diobservasi.
3. Hakikat Bahasa
a. Bahasa sebagai sistem
b. Bahasa sebagai lambing
c. Bahasa adalah bunyi
d. Bahasa itu bermakna
e. Bahasa itu arbitrer
f. Bahasa itu konvensional
g. Bahasa itu produktif
h. Bahasa itu unik
i. Bahasa itu universal
j. Bahasa itu dinamis
k. Bahasa itu bervariasi
l. Bahasa itu manusiawi
4. Bahasa dan faktor luar-bahasa
a. Masyarakat bahasa
b. Variasi dan status sosial bahasa
c. Penggunaan bahasa
d. Kontak bahasa
e. Bahasa dan budaya
5. Klasifikasi bahasa
a. Klasifikasi genetis
Dilakukan berdasarkan keturunan bahasa-bahasa itu
b. Klasifikasi tipologi
Dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-tipe yang terdapat pada sejumlah bahasa
c. Klasifikasi areal
Dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbale balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain
d. Klasifikasi sosiolinguistik
Dilakukan berdasarkan hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor yang berlaku dalam masyarakat

arul blog sharing community mengatakan...

jangan ngirim tugas di sini

@ningjeelita mengatakan...

Nama : Mulyaningsih
Nim : A310110189
Kelas : D


SEMANTIK

Semantik merupakan cabang linguistik yang mempelajari tentang makna/ tanda.
Dalam ilmu semantic ada jenis-jenis makna, yakni:

a.Makna Leksikal, Gramatikal, dan Kontekstual
Makna leksikal adalah makna asli yang dimiliki oleh sebuah leksem/ kata.
Contoh, Kuda bermakna hewan berkaki empat yang biasa dikendarai.
Makna Gramatikal adalah makna yang timbul akibat proses gramatikal.
Contoh, Berbaju bermakna memakai baju.
Makna Kontekstual adalah makna pada sebuah leksem/kata yang timbul sesuai dengan konteks.
Contoh, Rambut di kepala nenek sudah putih. Kepala = anggota tubuh.
Kepala sekolah sedang ada rapat. Kepala = ketua.

b.Makna Referensial dan Makna Non referensial
Makna Referensial adalah makna yang timbul karena ada acuan dalam dunia nyata.
Contoh, Gambar, Bunga, dsb.
Makna Non referensial adalah makna kata yang tidak mempunyai referens.
Contoh, dan, atau, karena.


c.Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Makna denotative adalah makna asli pada leksem/kata, sama dengan makna leksikal.
Contoh, kurus = keadaan tubuh yang lebih kecil dari ukuran normal.
Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotative yang berhubungan nilai rasa.
Contoh, Ramping = kurus

d.Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna pada leksem/kata yang terlepas dari konteks apapun.
Contoh, kuda = sejenis hewan yang biasa dikendarai.
Makna Asosiatif adalah makna yang berhubungan dengan sesuatu yang berada diluar bahasa.
Contoh, Melati, berasosiasi dengan sesuatu yang suci

e.Makna Kata dan Makna Istilah
Makna kata adalah makna asli, umum, sama dengan makna leksikal.
Makna istilah adalah makna yang pasti, jelas dan tidak meragukan.
Contoh, kuping dan telinga menurut makna kata adalah sama. Tetapi dalam bidang kedokteran, kuping adalah bagian yang terletak dibagian luar, sedangkan telingan adalah bagian bukan kuping.

f.Makna Idiom dan Peribahasa
Makna idiom adalah makna yang tidak dapat diramalkan lagi.
Contoh, menjual rumah, bermakna yang menjual menerima uang dan yang membeli menerima rumahnya.
Makna Peribahasa adalah makna yang masih dapat ditelusuri dari makna unsur-unsurnya karena adanya asosiasi antara makna asli dengan makna dengan makna sebagai peribahasa.
Contoh, seperti anjing dan dengan kucing, bermakna dua orang yang tidak pernah akur.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

waduh.....buku membaca koprehensinya bahasa inggris .....

Hargabatubatadangenteng mengatakan...

waduh.....buku membaca koprehensinya bahasa inggris .....

Anonim mengatakan...

nama : Eko Budiono
NIM : A 310 080 005

MORFOLOGI
Adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
Jenis-jenis Morfem
Berdasarkan criteria tertentu, kita dapat mengklasifikasikan morfem menjadi berjenis-jenis. Penjenisan ini dapat ditinjau dari dua segi yakni hubungannya dan distribusinya (Samsuri, 1982:186; Prawirasumantri, 1985:139). Agar lebih jelas, berikut ini sariannya.
1)Ditinjau dari Hubungannya
Pengklasifikasian morfem dari segi hubungannya, masih dapat kita lihat dari hubungan struktural dan hubungan posisi.
a)Ditinjau dari Hubungan Struktur
Menurut hubungan strukturnya, morfem dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu morfem bersifat aditif (tambahan) yang bersifat replasif (penggantian), dan yang bersifat substraktif (pengurangan).Morfem yang bersifat aditif yaitu morfem-morfem yang biasa yang pada umumnya terdapat pada semua bahasa, seperti pada urutan putra, tunggal, -nya, sakit. Unsur-unsur morfem tersebut tidak lain penambahan yang satu dengan yang lain.Morfem yang bersifat replasif yaitu morfem-morfem berubah bentuk atau berganti bentuk dari morfem asalnya. Perubahan bentuk itu mungkin disebabkan oleh perubahan waktu atau perubahan jumlah.
Kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas:
1. Kelas Nomina
Untuk menentukan suatu kata termasuk nomina, digunakan penanda valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi nomina itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu (1) mempunyai potensi berkombinasi dengan kata bukan, (2) mempunyai potensi didahului oleh kata di, ke, dari, pada.

Kelas nomina yang ditemukan dan data terdiri dan: (1) nomina murni, yakni nomina yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) nomina deverbal, yakni nomina yang terbentuk dari verba.
a. Nomina Murni
Nomina murni terdiri dari nomina dasar (monomorfemis).
b. Nomina Transposisi
2. Kelas Verba
Untuk menentukan suatu kata termasuk verba, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori pembangun kerangka sisteni morfologi verba itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama.
a. Verba Murni
Verba murni terdiri dari verba dasar (monomorfemis) dan verba tur.
Ø Verba Dasar
Ø Verba Deverbal
Verba deverbal yang ditemukan pada data, terdiri dari beberapa kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori di-D
2) Kategori ter-D”
3) Kategori meng-D
4) Kategori meng-(D-i)
5) Kategori meng-(D-kan)
6) Kategori ber-D-an
7) Kategori ber-D
8) Kategori meng-D
b. Verba Transposisi
Verba Denominal
Verba denominal yang ditemukan pada data meliputi enam kategori morfologis, yaitu.
1) Kategori meng-D
2) Kategori meng-(D-i)
3) Kategori di-(D-i)
4) Kategori meng-(D-kan)
5). Kategori di-(D-kan)
6) Kategori ber-D
Ø Verba Deadjektival
1) Kategori meng-(D-i)
2) Kategori meng-(D-kan)
3. Kelas Adjektiva
4. Kelas Numeralia
a. Numeralia Dasar
b. Numeralia Denumeral
5. Kelas Adverbia
6. Kelas Pronomina
7. KataTugas

(maaf pak telat, kemarin salah alamat blog. terimakasih)

Posting Komentar

silahkan comment di sini

Template by:

Free Blog Templates